![]() |
Unjuk rasa siswa SMA yang tertahan ijazahnya karena menunggak SPP. |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTGUNUNG KIDUL — Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta,
melarang sekolah menahan ijazah siswa karena persoalan tunggukan
pembayaran uang sekolah.
dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta,
melarang sekolah menahan ijazah siswa karena persoalan tunggukan
pembayaran uang sekolah.
Sekretaris Disdikpora Gunung Kidul Bahron Rosyid mengatakan pihaknya
berharap tidak terjadi penahanan ijazah di sekolah di wilayah itu.
“Kelulusan akan diumumkan untuk tingkat SMA pada pekan depan. Sekolah
dilarang menahan ijazah apapun alasannya,” kata Bahron di Gunung Kidul,
Ahad (24/4).
berharap tidak terjadi penahanan ijazah di sekolah di wilayah itu.
“Kelulusan akan diumumkan untuk tingkat SMA pada pekan depan. Sekolah
dilarang menahan ijazah apapun alasannya,” kata Bahron di Gunung Kidul,
Ahad (24/4).
Menurut dia, ijazah ini penting bagi para siswa, baik untuk
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi maupun melamar pekerjaan. Kalau
ijazah ditahan, maka akan merugikan para siswa yang terhambat untuk
melanjutkan.
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi maupun melamar pekerjaan. Kalau
ijazah ditahan, maka akan merugikan para siswa yang terhambat untuk
melanjutkan.
“Ijazah itu penting, sehingga jangan sampai ditahan kasihan anak-anak,” katanya.
Bahron mengatakan biasanya penahanan ijazah karena yang bersangkutan
belum membayar uang sekolah. Tetapi hal itu bisa dilakukan komunikasi
antara orang tua dan sekolah. Harapannya ada titik temu.
belum membayar uang sekolah. Tetapi hal itu bisa dilakukan komunikasi
antara orang tua dan sekolah. Harapannya ada titik temu.
“Kalau memang orang tuanya tidak mampu ada baiknya sekolah membebaskan atau diberikan keringanan,” ujar dia.
Dia mengakui untuk penahanan masih ada di sejumlah sekolah, utamanya
swasta. “Menurut saya, kuncinya komunikasi yang baik. Kalau memang
kurang mampu ya dicari jalan tengahnya,” ujarnya.
swasta. “Menurut saya, kuncinya komunikasi yang baik. Kalau memang
kurang mampu ya dicari jalan tengahnya,” ujarnya.
Disinggung mengenai data, Bahron mengaku tidak memiliki data yang
pasti mengenai ijazah yang masih ditahan di sekolah. “Kami tidak
memiliki datanya, yang pasti jangan sampai terjadi,” katanya.
pasti mengenai ijazah yang masih ditahan di sekolah. “Kami tidak
memiliki datanya, yang pasti jangan sampai terjadi,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Gunung Kidul Suharno mengatakan jangan
sampai sekolah menahan ijazah. Diakuinya banyak siswa yang menunggak
pembayaran, namun hal itu bisa dicari jalan tengahnya.
sampai sekolah menahan ijazah. Diakuinya banyak siswa yang menunggak
pembayaran, namun hal itu bisa dicari jalan tengahnya.
“Jangan sampai generasi muda terhambat untuk mencari pekerjaan atau melanjutkan sekolah, kasihan,” katanya.[Ant/rol]
Comment