RADARINDONESIANEWS.COM, GUNUNGSITOLI – Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berdomisili di wilayah Kota Gunungsitoli ikuti kegiatan Pemberian Informasi Langsung (PIL) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Jumat (21/7/2023).
Selain pemahaman alur layanan, para pensiunan PNS juga diberikan pemahaman menyeluruh seputar JKN untuk menumbuhkan kesadaran mengenai hak dan kewajiban sebagai peserta JKN.
Ditemui terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Nancy Agitha mengapresiasi antusiasme kalangan pensiunan PNS yang hadir.
Menurutnya hal ini bermakna sebagai bagian dari dukungan peserta terhadap upaya optimalisasi program JKN oleh BPJS Kesehatan juga fasilitas kesehatan ketika mengakses pelayanan kesehatan.
“Fokus utama BPJS Kesehatan tahun ini adalah transformasi mutu layanan, menuju pelayanan yang mudah, cepat dan setara. Untuk mewujudkannya kami perlu kolaborasi dengan berbagai pihak, satu di antaranya peserta itu sendiri yang secara nyata mengalami dan merasakan bagaimana pelayanan kesehatan yang diterima ketika mengaksesnya dengan JKN. Dengan pemahaman yang memadai akan alur layanan juga hak dan kewajibannya sebagai peserta JKN, diharapkan pelayanan kesehatan diakses secara maksimal dan tanpa kendala,” kata Nancy.
Lebih lanjut Nancy mengungkapkan, melalui kanal layanan yang disediakan, BPJS Kesehatan menghadirkan kemudahan aksesibilitas pengurusan kepesertaan JKN, khususnya segmen peserta pensiunan yang memerlukan kemandirian dalam pengelolaan data kepesertaan tidak seperti sebelumnya yang pengurusannya dapat dilakukan melalui Person In Charge (PIC) satuan kerjanya ketika masih aktif bekerja.
“Saat ini pengurusan administrasi kepesertaan segmen pensiunan dapat dilakukan melalui Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA). Hal ini sejalan dengan prinsip portabilitas yang dianut dalam penyelanggaraan Program JKN. Dengan demikian peserta dapat lebih mudah mengakses pelayanan tanpa perlu ke kantor BPJS Kesehatan,” ungkap Nancy.
Selain PANDAWA, kanal non tatap muka lainnya yang dapat diakses oleh peserta yaitu BPJS Kesehatan Care Center 165, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan Aplikasi Mobile JKN. Kanal yang tersedia diharapkan dapat dimanfaatkan oleh peserta secara maksimal untuk memperoleh layanan yang dikehendaki.
Salah seorang peserta JKN yang hadir pada kegiatan itu, Edi Ely Nazara (70) berpendapat kegiatan yang dilakukan berdampak signifikan dalam meningkatkan pemahaman peserta yang hadir.
Edi berharap, kualitas layanan dalam penyelenggaraan JKN terus ditingkatkan sejalan dengan misi yang akan dicapai oleh BPJS Kesehatan, yakni transformasi mutu layanan. Misi tersebut dinilai Edi bakal menghadirkan dampak positif bagi semua pihak dalam ekosistem JKN, sehingga Program JKN berjalan paripurna.
“Kegiatan yang dilakukan sejalan dengan misi yang diemban BPJS Kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan. Setelah menerima paparan informasi yang disampaikan, sistem rujukan berjenjang yang berlaku pada pelayanan kesehatan dengan penjaminan JKN bukannya tanpa alasan dan tanpa dasar. Sebagai peserta kami perlu memahami hal-hal seperti ini agar proses pelayanan kesehatan yang kami terima di fasilitas kesehatan tetap ditanggung JKN,” tutur Edi.
Menurut Edi, hal-hal yang berkaitan status kepesertaan, perubahan data, prosedur pelayanan kesehatan tersampaikan dengan baik, sehingga menambah pengetahuan peserta terkait Program JKN secara umum.
Selain itu, informasi yang disampaikan menyadarkan peserta JKN terhadap hak dan dan kewajiban sebagai peserta, misalnya hak berupa jenis pelayanan yang ditanggung dan tidak ditanggung serta kewajiban pelaporan jika ada perubahan identitas kependudukan.[]
Comment