Waspada Dan Jangan Terjebak! Terorisme Adalah Upaya Stigmatisasi Terhadap Islam

Furqon Bunyamin Husein (Tengah) bersama forum wartawan pendukung perdamaian dunia
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Upaya stigmatisasi terhadap Islam dan kaum muslim terus dikumandangkan melalui gelar dan stempel negatif  mulai dari anti demokrasi, anti pluralisme dan juga yang paling kesohor dengan stigma teroris yang kian gencar didengungkan media barat bahkan didukung pula oleh media yang katanya sebagai media Islam.
Rangkaian kerja yang tersusun secara apik dalam upaya stigmatisasi ini sudah mengenai sasaran di mana orang baik dalam konteks individu maupun negara telah menerimanya sebagai sebuah kebenaran. Padahal stigmatisasi ini sangat bertentangan dengan fakta dan ajaran Islam yang bersumber dari Kitab suci Al-quran. Islam merupakan perangkat aturan lengkap yang memuat tata atur dan perilaku individu dalam menata kehidupan untuk mencapai kesejahteraan publik sebagai implementasi rahmatan lil alamin.
Stigmatisasi Islam sebagai ajaran dan individu muslim sebagai teroris telah begitu sangat kuatnya menempel di benak banyak orang termasuk sebagian kaum muslim itu sendiri. Media barat yang disponsori orang – orang yang berada di belakangnya itu tentu saja sangat “berkepentingan” dengan isu terorisme yang mereka hembuskan ke relung hati setiap manusia.
Saking kuatnya pengaruh yang dihembuskan media tentang teroris yang disandarkan kepada Islam dan kaum muslim itu, kita tidak dapat berbuat dan berpikir posisitif tentang siapa sebenarnya pelaku kejahatan dan pemboman menara kembar di Amerika pada September 2001 lalu. Kita semua mengakui bahwa pemboman itu dilakukan oleh teroris muslim.
Dalam buku yang ditulisnya, “911 The Real Truth”, Jery Duane Gray, yang juga seorang teknisi  pesawat di Amerika, diungkapkan siapa sesungguhnya teroris di balik pemboman Twin Tower di Amerika itu. Jery begitu akurat memaparkan kejanggalan kejanggalan terhadap peristiwa pemboman yang tidak mungkin dilakukan oleh sekelompok kecil teroris. Ada grand design di balik semua itu bahwa mereka sedang melakukan upaya stigmatisasi terhadap islam dan kaum muslim. Sungguh naif.
Lalu? Sebagai insan yang beragama, berakal dan berbudi luhur dan media yang memiliki integritas terhadap keadilan dan jurnalistik sebagai social controller sepantasnyalah tidak begitu saja menerima informasi yang datang dari media yang memang memiliki akar permusuhan terhadap Islam dan kemudian menyebarkan berita bohong tersebut tanpa analisa. Maka perlu waspada terhadap opini dari luar. Jangan biarkan arus informasi mengalir dan tertanam dalam benak kita sehingga kita terjebak oleh permainan kata dan isu teroris dengan tujuan membungkam semangat kebenaran.
Fakta bahwa Inggris menempati Australia dengan membunuh penduduk asli Aborigin. Ini teroris. Amerika juga demikian, menempati benua Amerika dengan mengusir dan membunuh suku asli Indian. Israel merampok Palestina dengan membunuh banyak orang yang tidak berdosa, Burma dan Serbia membantai kaum muslim tanpa belas kasih. Kita tidak berani mengatakan Amerika dan Israel sebagai perampok dan teroris.
Siapakah sebenarnya teroris itu? Oleh karena itu sebaiknya kita diam dan jangan komentar tentang teroris kalau sejatinya kita tidak memahami. [gf]

Comment