 |
| Add caption |
RADARINDONESIANEWS.COM, SERANG – Selama kurang lebih 7 tahun bekerja di PT. Langgeng Sukses
Abadi yang beralamat di Jln Raya Serang – Jakarta Desa Kibin Kecamatan
Kibin Kabupaten Serang tak akui jika karyawan atas nama : Kodim, Fauzan,
Iyan dan Fadil adalah bukan karyawan yang tercantum pada perusahan
tersebut , menurut Iwan selaku Assisten Manager.
Abadi yang beralamat di Jln Raya Serang – Jakarta Desa Kibin Kecamatan
Kibin Kabupaten Serang tak akui jika karyawan atas nama : Kodim, Fauzan,
Iyan dan Fadil adalah bukan karyawan yang tercantum pada perusahan
tersebut , menurut Iwan selaku Assisten Manager.
“Fauzan, Kodim dan kawan – kawannya itu bukan karyawan.
Kalau kontrak masih mending, ini kan tidak terikat. Dari awal kan pada
dasarnya mereka itu bukan di pecat atau di keluarkan, mereka itu cuma
diistirahatkan saja karena perusahaan sedang tidak ada order. ”
Ungkapnya.
Kalau kontrak masih mending, ini kan tidak terikat. Dari awal kan pada
dasarnya mereka itu bukan di pecat atau di keluarkan, mereka itu cuma
diistirahatkan saja karena perusahaan sedang tidak ada order. ”
Ungkapnya.
Pasalnya, informasi tersebut timbul saat keempat karyawan
PT. Sukses Langgeng Abadi yang bergerak di bidang Engineering Mitra
Perusahaan PT. Nikomas Gemilang Meminta kepastian atas statusnya dan
berniat mengundurkan diri.
PT. Sukses Langgeng Abadi yang bergerak di bidang Engineering Mitra
Perusahaan PT. Nikomas Gemilang Meminta kepastian atas statusnya dan
berniat mengundurkan diri.
“Saya dan teman – teman yang lain udah kesal pak. Selama 7
tahun kami bekerja disini selalu dianggap kekeluargaan saja. Per
harinya kami kerja cuma di bayar Rp. 93.000,- . Pernah waktu itu ada
yang mengundurkan diri dan mereka dapat uang kebijakan sebesar Rp. 15
Juta. Masa sih kami cuma dapat uang kebijakan Rp. 1 Juta doang.” Ungkap
Fadil Kesal.(Adhisena) .
tahun kami bekerja disini selalu dianggap kekeluargaan saja. Per
harinya kami kerja cuma di bayar Rp. 93.000,- . Pernah waktu itu ada
yang mengundurkan diri dan mereka dapat uang kebijakan sebesar Rp. 15
Juta. Masa sih kami cuma dapat uang kebijakan Rp. 1 Juta doang.” Ungkap
Fadil Kesal.(Adhisena) .
Comment