Akibat Kapitalisasi, Pendidikan Tidak Sesuai Tujuan

Opini470 Views

 

Penulis: Nunung Sulastri, A.Md | Aktivis Muslimah

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Pendidikan adalah kebutuhan mendasar bagi masyarakat umum dan merupakan hak bagi setiap warga negara, karena tanpa pendidikan martabat manusia tidak akan Mulia.

Belakangan ini muncul video viral seorang Siswa SD duduk dilantai kelas tersebar dijagat maya. Anak kelas IV,  siswa SD di Medan, Sumatera Utara diminta belajar dilantai oleh Wali Kelasnya karena belum melunasi SPP. Kasus ini mencuat setelah video amatir menunjukan seorang Ibu Siswa mengamuk diruang SD Swasta tersebut.

Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian seperti ditulis kompas.com (12/1/2025), menilai tindakan Guru Sekolah Dasar (SD), yang meminta siswanya duduk di lantai karena menunggak biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) tersebut tidak etis dan melanggar prinsip-prinsip pendidikan.

Sangat miris, tragedi dunia pendidikan modern sekarang ini merupakan bukti kenyataan bahwa kapitalisme tidak mampu memberi manfaat kesejahteraan hidup masyarakat.

Pendidikan seharusnya menjadi hak setiap warga negara, tetapi faktanya, sistem pendidikan yang berbau kapitalisme ini menyebabkan biaya sekolah sangat tinggi dan mereka yang berada di tingkat ekonomi rendah di hisap habis oleh kapitalisme dengan mahalnya biaya pendidikan ditambah negara tidak hadir mengurusnya.

Hal ini tampak dari kurangnya sarana pendidikan seperti ada biaya gedung, sumbangan ujian, legalisasi dan tetek bengek lainnya.

Sehingga negara menyerahkan pengelolaan pendidikan pada pihak swasta yang hampir mayoritas berorientasi mencari keuntungan semata. Dari sinilah muncul kapitalisasi pendidikan dan menjadi ladang bisnis. Pendidikan yang seharusnya menjadi hak, masyarakat malah justru mengaksesnya dengan biaya sendiri atau pribadi.

Kasus dihukumnya siswa oleh guru SD Swasta di Medan tersebut tidak akan terjadi jika pendidikan bisa diakses secara gratis oleh semua siswa. Seharusnya dunia pendidikan membekali akal dengan pemikiran dan ide-ide yang sehat.

Siswa yang mendapatkan perlakuan diskriminatif tersebut secara psikologis, mentalnya jatuh dan kepercayaan dirinya hilang karena dipermalukan di depan temannya. Inilah salah satu yang menjadi penyebab munculnya bullying atau perundungan.

Pendidikan Tanggung Jawab Negara

Islam menetapkan bahwa pendidikan adalah kewajiban Negara, termasuk dalam layanan publik yang ditanggung langsung oleh Negara. Negara dalam konsep Islam menyediakan layanan gratis pendidikan untuk semua siswa, baik kaya maupun miskin, cerdas atau tidak, semua mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan, karena program pendidikan bertujuan mencetak umat yang berkualitas, umat yang terbaik dan kuat dalam peradaban.

Sistem Pendidikan Islam Bebas Biaya

Rasulullah SAW telah menetapkan suatu sistem yang terbaik dan mendorong kaum muslimin agar menuntut ilmu dan memberantas buta huruf pada awal berdirinya Pemerintahan di Madinah, yaitu bahwa setiap tawanan perang Badar diharuskan mengajar 10 orang kaum muslimin sebagai tebusannya.

Dalam Surat An-Nahl ayat 125, Allah SWT, berfirman :

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

“Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.”

Selain ayat tersebut, Rasulullah SAW, bersabda :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).

Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW juga bersabda:

تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)

“Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu. (HR Tabrani).

Negara dalam konsep Islam, mampu mewujudkan pendidikan gratis, karena memiliki banyak sumber dana yang diambil dari pos kepemilikan umum, berupa hasil sumber daya alam seperti tambang minyak, gas, hasil hutan, hasil laut, dan semua milik umum yang di kelola oleh negara. Dana tersebut digunakan untuk membiayai semua sarana dan prasarana pendidikan juga guru berkualitas.

Islam membuka pintu pendidikan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat tanpa beban sepeser pun. Negara wajib memenuhi dan melengkapi sarana dan prasarana untuk kelancaran pengajaran.

Sebagai gambaran, pada masa Khalifah Al Mustansir mendirikan madrasah Al Mustansiah sebagai satu-satunya Sekolah Islam terbesar dimasa itu di Kota Bagdad dan khusus ditujukan bagi pendidikan yang bebas biaya, setiap siswa menerima bea siswa seharga satu dinar (4,25 gram).

Dengan layanan pendidikan sesuai dengan Islam tidak akan ada kasus siswa yang dihukum karena keterlambatan pembayaran biaya karena ditanggung Negara.

Semoga peradaban islam tegak kembali sehingga semua masyarakat bisa menikmati tanpa pandang bulu. Wallahu ‘alam.[]

Comment