Oleh: Anisa, Ibu Rumah Tangga
__________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Aksi geng motor kembali meresahkan rakyat dan menimbulkan korban. Baru-baru ini beredarnya video yang memperlihatkan aksi brutal gerombolan bermotor. sampai kapan kita terus menerus mendengar kabar bobroknya generasi seperti saat ini?
Dikutip dari laman sindonews.com, (11/2/2023), pria berinisial LA (21) mengalami luka bacokan usai diserang sekelompok orang tidak dikenal di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor. Kapolsek Cibinong Kompol Adhimas sriyono Putra mengatakan, peristiwa penyerangan itu terjadi sekira pukul 02.00 dini hari tadi. ketika itu korban diketahui sedang nongkrong bersama teman-temannya.
Tidak hanya di Bogor, puluhan anggota geng motor juga menyerang salah satu apartemen di kawasan Jakarta Selatan. Aksi mereka terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV), Sabtu (4/2/2023). Sejumlah petugas keamanan setempat san warga sempat berusaha membubar aksi tersebut (RBG.id, 6/2/2023).
Dikutip dari kompas.com (6/2/2023), aksi brutal geng motor kembali menimbulkan korban. Kali ini, gerombolan bermotor membacok Muhammad Rizki Najmudin (21) hingga tewas. peristiwa itu terjadi di dekat rumah korban, yakni di Gang H Arsad, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Minggu (5/2/2023) sekitar pukul 04.00 WIB.
Maraknya aktivitas geng motor yang sudah sangat meresahkan masyarakat, menjadi cermin banyak hal, di antaranya gagalnya sistem pendidikan dalam mengarahkan kepribadian generasi dan mengekspresikan eksistensi dengan cara yang benar. Demikian juga rendahnya jaminan keamanan oleh negara dan ketegasan aparat dalam menjaga keamanan negara.
Tidak heran, jika generasi saat ini jauh dari pemahaman Islam, karena sistem yang saat ini diterapkan adalah sistem kehidupan kapitalisme sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan manusia. Setidaknya ada tiga faktor pemicu terjadinya fenomena geng motor.
Pertama, faktor orang tua. Akibat agama dijauhkan dari kehidupan, orang tua membangun keluarga tidak berlandaskan iman dan takwa. Bahkan orang tua menyerahkan pengasuhan pada pihak lain dan hanya mengandalkan sekolah dalam pendidikan anaknya. Sehingga anak kurang perhatian, pengawasan serta pendidikan dari orang tuanya.
Kedua, faktor sekolah dalam sistem pendidikan sekuler. Sekolah yang menjadi andalan utama para orang tua, nyatanya juga memiliki persoalan buruknya sistem pendidikan sekuler. Pendidikan saat ini jauh dari nilai-nilai Islam. Jangankan akidah Islam, generasi saat ini terus didoktrin oleh pemahaman asing dengan akidah liberal yang membebaskan perilaku manusia, sehingga halal dan haram tidak lagi menjadi standar tolak ukur suatu perbuatan.
Ketiga, faktor negara. Lemahnya ketegasan negara menjaga keamanan warganya terkait geng motor yang terus terulang. Ini disebabkan negara memberikan sanksi yang tidak membuat jera pada pelaku sehingga pelaku terus mengulang kembali aksi brutal yang merenggut korban.
Sangat jauh berbeda dengan sistem Islam. Generasi bobrok pastinya tidak akan dijumpai dalam Islam yang pernah mengalami kejayaannya selama 13 abad.
Saat itu terbukti telah banyak melahirkan generasi yang berkualitas. Ekspresi eksistensi mereka bagaimana menghasilkan karya-karya peradaban Islam yang gemilang.
Hal tersebut tentunya tidak lepas dari sistem pendidikan yang ditanamkan, yaitu sistem pendidikan Islam. Dari sisi keluarga, orang tua mendidik anaknya dengan akidah Islam. Pendidikan pertama inilah kemudian membentuk anak-anak dengan pemahaman islam yang benar.
Negara dalam konsep islam menerapkan sistem pendidikan dan kurikulum Islam melahirkan anak-anak yang memiliki kepribadian Islam dengan pola pikir dan pola sikap islami. Tentunya negara juga mempunyai sanksi yang tegas dan membuat jera para pelaku tindak kriminal. Sehingga kejadian tersebut pastinya tidak akan terulang kembali.
Solusi hakiki saat ini tidak lain adalah mengembalikan kehidupan Islam dan menerapkan sistem Islam secara kaffah di tengah-tengah masyarakat agar generasi saat ini paham islam dan menjadikan halal – haram sebagai standar tolak ukur suatu perbuatan.
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan(kaffah), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al Baqarah : 208). Wallahu a’lam bishawab.[]
Comment