Atasi Stunting dengan Gemar Makan Ikan, Efektifkah?

Opini223 Views

 

 

Oleh: Hida Muliyana, S.K.M, Pemerhati Kesehatan Masyarakat

_________________

RADARINDONESIANEWS.COM — Stunting (tengkes) sampai hari ini masih menjadi persoalan yang diamati oleh pemerintah. Pasalnya angka tengkes di Indonesia masih cukup tinggi. Berbagai upaya ditempuh agar dapat menurunkan meskipun belum terlihat hasilnya secara signifikan.

Salah satu cara agar stunting ini menurun adalah dengan mengkampanyekan gemar makan ikan. Karena ikan adalah salah satu sumber protein hewani yang bagus untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak dan ibu hamil.

Selain itu, mengajak ibu hamil dan anak agar gemar makan ikan adalah cara pemerintah untuk memberikan solusi bagi yang kesulitan mendapatkan nutrisi. Kesulitan yang dimaksud adalah faktor ekonomi. Sedangkan ikan dianggap sebagai sumber makanan yang mudah didapatkan.

Sebagaimana dikutip dari bisnisbanten (09/03/23), pemerintah kota Serang melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan telah menggelar acara safari gemar makan ikan. Acara itu diselenggarakan dengan maksud mengajak masyarakat agar gemar makan ikan sehingga dapat mencegah terjadinya stunting.

Memang benar, saat acara berlangsung ikan disediakan di hari itu. Namun, pemenuhan gizi untuk masyarakat khususnya ibu hamil dan anak tak cukup satu hari saja. Memperbaiki dan mencegah adanya stunting perlu waktu panjang dan konsisten.

Proses terjadinya stunting pun tidak sebatas karena tidak suka makan ikan. Akar masalah dari stunting itu sendiri adalah karena kurangnya asupan gizi di 1000 hari pertama kehidupan anak, sejak anak dalam kandungan. Artinya nutrisi yang dimaksud bukan sebatas ikan.

Sudah kita ketahui bersama bahwa kemiskinan di berbagai negeri masih terus menjadi persoalan. Daya beli masyarakat yang masih terbatas, kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari serta mahalnya biaya hidup ikut turut serta dalam masalah stunting ini. Bagaimana mungkin rakyat dapat membeli ikan apalagi ikan yang segar sementara untuk membelinya saja belum mampu.

Belum lagi kebutuhan pokok lain, seperti beras, minyak, gas, air bersih dan lain lain. Itu semua belum tentu bisa dipenuhi. Maka wajarlah jika berdampak pada kesehatan masyarakatnya termasuk stunting.

Ini amat berkaitan dengan sistem politik yang dijalankan oleh sebuah negara. Jika sistem politik yang dijalankan adalah kapitalisme maka sangat wajar jika kemiskinan akan terus tumbuh sepanjang tahun. Karenakan sistem ini sarat dengan kepentingan dan golongan tertentu. Ibarat sebuah slogan “yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin”.

Kapitalisme cenderung membebaskan  pengusaha untuk saling bekerjasama menggerogoti harta umum milik rakyat. Sumber daya alam misalnya, yang seharusnya menjadi milik rakyat justru diswastanisasi menjadi milik individu. Belum lagi kebijakan yang memihak pada kepentingan asing. SDA yang seharusnya dikelola langsung oleh negara justru dikelola oleh asing.

Ikan yang mestinya bisa didapatkan masyarakat secara umum justru dijual ke negara lain agar mendapatkan keuntungan lebih banyak. Rakyat hanya mendapatkan sisa dari penjualan ikan yang ditolak.

Hal ini jauh berbeda dengan apa yang dipahami dan diterapkan dalam Islam. Negara yang menjalankan sistem Islam menjadikan kesehatan sebagai kebutuhan rakyat yang wajib dijamin oleh negara. Maka negara akan melakukan mekanisme politik ekonomi sesuai aturan Islam.

Islam mengatur bahwa kesehatan adalah hak rakyat yang harus dikelola langsung oleh negara, termasuk perkara stunting. Jika penyebab stunting adalah karena asupan gizi. Maka negara akan menjamin rakyatnya bisa mendapatkan asupan gizi baik dalam ketersediaan bahan maupun kemampuan rakyat untuk membeli.

Tak hanya menyediakan bahan tapi juga memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Laki-laki disediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Sehingga mereka dapat memberi nafkah kepada yang wajib dia nafkahi. Pelayanan kesehatan diberikan secara gratis. Masyarakat juga diberikan edukasi tentang pemberian makanan yang baik untuk ibu hamil dan anak.

Semua itu dilakukan semata-mata karena perintah Allah. Rakyatnya senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah untuk menjaga anak-anak mereka sebagai amanah dari Allah. Tidak akan menelantarkan atau memberikan anak dengan asupan makanan yang tidak bergizi.

Begitu pula negaranya, akan senantiasa menjalankan politik negara berdasarkan perintah Allah. Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai pengatur urusan ummat. Menjaga generasi masyarakatnya agar berkualitas dan mampu menjadi pemimpin umat di masa yang akan datang. Dengan begitu maka stunting dapat dicegah dan diatasi secara total. Wallahu a’lam bishawwab [SP]

Comment