Oleh: Muhamad Afdoli Ramadoni, M.Sos, Dosen Komunikasi Universitas Muhammadiyah Palembang
__________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Setiap tanggal 1 Juni Bangsa Indonesia menetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila karena bertepatan dengan pidato yang di sampaikan oleh Ir. Soekarno berjudul “Merdeka”. Pancasila lahir karena gagasan Bung Karno yang kemudian dimatangkan oleh BPUKI melalui panitia sembilan terdiri dari Ir.
Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikusno Tjokrosujoso, Abdulkahar Muzakir, HA Salim, Achmad
Soebardjo dan Muhammad Yamin. Pancasila disuarakan oleh para pendiri bangsa Indonesia, agar bangsa mempunyai sebuah pondasi yang kuat dalam bernegara.
Kata Pancasila sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata “Panca” artinya lima dan “syla” artinya batu sendi. Pancasila berarti berbatu sendiri lima atau memilki lima unsur, yaitu: Ketuhanan (Religiusitas), Kemanusiaan (Moralitas), Persatuan Indonesia (Kebangsaan), Permusyawaratan dan Perwakilan, dan Keadilan Sosial. Pancasila yang
merupakan dasar Negara Republik Indonesia memiliki makna dan nilai-nilai yang berhubungan secara erat satu sama lain, tidak bisa dipisahkan dan ini merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh (organis whole).
Dilansir surat edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI, tema Hari Lahir Pancasila di tahun 2023 adalah “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global”. Dari tema tersebut sebagai pemuda generasi bangsa sudah selayaknya
pemuda mengambil peran dan melakukan perubahan dalam kehidupan berbangsa.
Pada hakikatnya, pembangunan yang dilakukan adalah pembangunan insan-insanya, supaya bisa menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berkompeten dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Pemuda merupakan pewaris generasi yang memiliki tingkah laku baik, berjiwa membangun, cintah tanah air, dan memiliki visi dan tujuan postif. Sudah seharusnya sebagai generasi penerus bangsa harus bisa menerapkan nilai-nlai Pancasila dalam kehidupan sehari- hari, juga menghargai jasa dari pahlawan yang sudah berhasil merumuskan dasar negara sebagai pedoman hidup. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa perjuangan para pejuang Republik Indonesia mencapai titik saat ini sangatlah berat dan para pahlawan tidak mudah menyerah dan putus ada.
Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa yang akan menjadi akar bangsa Indonesia di masa mendatang harus dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional dengan memiliki modal dasar yang membuat ia berani disebut agen perubahan (agent of change) dan agen pengawas sosial (agen of social control) dimana kekuatan moralnya dalam berjuang adalah semata-mata pada gerakan moral yang menjadi
idealismenya dalam berjuang.
Lantas, apa yang kita lakukan sebagai pemuda untuk mewujudkan gotong royong membangun peradaban dan pertumbuhan global ?
Pertama, membiasakan untuk menjadi
pencipta untuk menjadi kelompok inovatif, kreatif, kompetitif, mandiri serta mempunyai ketangguhan untuk tetap bertahan pada persaingan dengan dunia luar.
Kedua, mengembangkan potensi diri dan konsep yang terarah. Sebagaimana Bung Karno pernah berkata “berdiri di atas kaki sendiri (berdikari)”.
Ketiga, pembangunan karakter (character builder) generasi muda berperan membangun karakter postif bangsa melalui kemauan keras, berinisiatif membangun kesadaran kolektif dengan kohevitas tinggi, untuk menjunjung nilai-bnilai moral serta menginternalisasikannya kepada kehidupan nyata.
Keempat, generasi muda berperan dan berprestasi dalam ilmu pengetahuan, kebudayaan dan teknologi, serta terlibat dalam proses pembelajaran dalam pengembangan karakter positif bangsa dengan perkembangan zaman.
Melalui Haflah Pancasila 1 Juni 2023, pemuda sebagai generasi penerus bangsa mampu memaknai Pancasila sebagai ideologi bangsa, yang dapat menyatukan dan menciptakan kedamaian di masyarakat untuk menjaga bangsa ini dari kerusakan dan
pertumpahan akibat perpecahan.
Pemuda adalah ujung tombak perubahan bangsa, maka peran pemuda dalam kondisi ini ialah terlibat langsung dalam memperbaiki keadaan bangsa
dengan terus belajar menjadi generasi mandiri sehingga bisa membangkitkan dari keterpurukan.[]
Comment