Hamas Tolak Komentari Cap Teroris Hizbullah Lebanon

Berita446 Views
Khaled Misyal
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas (Harakah al-Muqawwamah al-Islamiyyah)
Khaled Misy’al menolak untuk mengomentari resolusi Liga Arab baru-baru
ini yang memberikan cap ‘teroris’ bagi organisasi Hizbullah Lebanon.
 
Pada Jumat lalu (11/3), Liga Arab dalam sidangnya di Kairo menyatakan
Hizbullah sebagai organisasi teroris dalam resolusi yang muncul setelah
negara-negara Arab di kawasan Teluk marak dimasuki gerakan kelompok
teroris.


Pemimpin Hamas itu mengatakan kelompoknya berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan semua negara Arab dan Islam.


“Kami ingin menjalin hubungan yang baik dengan maksud untuk melayani tujuan kami,” ujar Meshaal, World Bulletin Selasa (15/3).


Ia mengatakan saat ini kelompoknya dan faksi-faksi Palestina lainnya tidak mencari perang dengan Israel.


“Kami tidak mencari perang dengan Israel di Jalur Gaza,” katanya.
“Ada ketegangan, tapi Hamas lebih tertarik untuk menghindari perang
habis-habisan dengan Israel”.


“Kami sedang mencari cara untuk mengatasi dampak dari perang Israel baru-baru ini dan bagaimana membuka blokade,” tambahnya.


Pada akhir 2014, pasukan Israel meluncurkan serangan sepanjang 51
hari ke Jalur Gaza dan tekah merusak sarana prasarana publik, serta
diklaim telah menurunkan kemampuan faksi Palestina untuk menembakkan
roket ke Israel.


Setidaknya 2.322 warga Palestina tewas dan sekitar 11.000 terluka
dalam serangan Israel, yang meninggalkan kerusakan besar di Jalur Gaza.


Rekonsiliasi


Berbicara soal rekonsiliasi, Misy’al mengatakan pertemuan akan segera
diadakan di Doha antara Hamas dan Fatah untuk membahas lanjutan
rekonsiliasi Palestina.


“Kami siap untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencapai rekonsiliasi,” katanya.


Pada April 2014, perwakilan Hamas dan Fatah menandatangani pakta
rekonsiliasi yang menyerukan pembentukan pemerintah persatuan. Meskipun
hubungan antara Hamas dan Fatah tetap dilanda oleh sejumlah perbedaan.


Ditanya tentang kunjungan baru-baru ini delegasi Hamas ke Mesir,
Misy’al mengatakan, Mesir menyadari bahwa kelompoknya tidak bersalah
atas tuduhan terlibat dalam pembunuhan Jaksa Agung Mesir Hesham Barakat,
yang meninggal dalam serangan bom mobil tahun lalu.


“Hamas tidak mencampuri urusan Mesir,” kata Misy’al. “Kami ingin pertemuan ini untuk menyangkal semua tuduhan”.


Hubungan antara Mesir dan Hamas telah tegang sejak militer Mesir
menggulingkan Presiden Muhammad Mursi dalam kudeta 2013. (Mina)

Comment