Kapankah Penjajahan Israel Terhadap Palestina Berakhir?

Opini544 Views

 

 

 

Penulis: Luthfiah Jufri, S.Si,M.Pd | Komunitas Muslimah Hijrah

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA–  Kekejaman biadab Zionis Israel sejak 7-24 Oktober 2023 terus meningkat drastis. 18 hari penyerangan Israel ke jalur Gaza Korban Jiwa Capai 5.087 Orang Separuhnya Anak-Anak dan Wanita.

Dilansir dari laman situs Liputan6.com (24/10/2023), kementerian kesehatan di wilayah kantong Gaza menyampaikan bahwa Israel melancarkan operasi militer udara tanpa henti dengan sasaran Hamas (warga Sipil) di Jalur Gaza.

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel tetsebut meningkat menjadi 5.087 orang. Korban jiwa termasuk 2.055 anak-anak, 1.119 perempuan dan 217 orang lanjut usia dan 15.273 orang juga terluka. Sementara itu, menurut pihak berwenang Israel, lebih dari 1.400 warga Israel tewas dalam serangan Hamas sejak 7 Oktober.

Kekejamanan zionis Israel sungguh di luar nalar, tak satu pun logika yang membenarkan perbuatan mereka. Sampai hari ini Rabu, 25 Oktober 2023 Israel terus menjatuhkan Bom. Sebuah postingan di Instagram Abu Muslim Gaza warga Indonesia yang sudah 12 tahun bermukim di Gaza mengabarkan telah terjadi Genosida hari ke 18.

Israel lepaskan 12.000 ton bahan peledak ke Jalur Gaza, 33 Ton Per Kilometer peregi. Hampir setara dengan Nuklir di Hirosihima.

Konflik Israel-Palestina sudah berlangsung sejak 75 tahun silam, namun sampai detik ini belum ada yang bisa menghentikan dentuman bom dan jet tempur. Solusi pragmatis yang ditempuh negeri-negeri arab seolah tak bermakna apa-apa. Terbukti dari hasil pertemuan sidang luar biasa Dewan Liga Negara-negara Arab tingkat menteri, di Kairo, Mesir pada Rabu, 11 Oktober 2023 hanya sekedar mengecam dan membuat perjanjian normalisasi dalam beberapa bulan mendatang.

Ada 22 negara Arab, 121 pemimpin muslim dan 2 milyar lebih warga muslim di dunia. Akankah menjadi catatan sejarah ‘Mengecam, Mengecam, dan Mengecam’.

Sampai kapan konflik ini berlangsung? Semakin ke sini, setiap hari umat Islam disuguhkan dengan darah suci yang ditumpahkan di tanah Palestina. Jelas, ini adalah sebuah kezaliman yang seharusnya membuka mata dan hati kaum muslim seluruh dunia bahwa rakyat Palestina tidak akan terbebas dari penjajahan Israel ketika kita tidak bersatu.

Allah melarang umatnya menelantarkan sesama muslim, artinya kita diperintahkan peduli untuk menolong mereka. Bahkan kita diperintahkan menolong orang yang dizalimi dan juga menolong orang yang berbuat zalim. Dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim atau yang dizalimi.” Ada seseorang yang berkata, “Wahai Rasulullah, aku tolong menolongnya jika ia dizalimi. Terus pendapatmu jika ia adalah orang zalim, bagaimana aku bisa menolongnya?” Beliau bersabda, “Engkau mencegah atau menghalanginya dari tindakan zalim, berarti engkau telah menolongnya.” (HR. Bukhari, no. 2444, 6952)

Semestinya kaum Muslim, khususnya para tentara melakukan jihad memerangi zionis Israel – karena tentara memiliki kemampuan dan persenjataan. Setidaknya, ada lima negara terkuat di Timur Tengah dalam hal militer menurut Global Firepower 2023. Israel berada diurutan keempat setelah Turki, Mesir dan Iran. Arab Saudi urutan kelima.

Jika Pemerintahan Mesir saja yang berabatasan langsung dengan Israel yang dikerahkan, logikanya sudah bisa mengusir mereka. Militer Mesir diperkirakan berjumlah 1.220.000 orang sementara kekuatan Zionis Israel hanya 660.000 orang. Itu belum termasuk peralatan militernya.

Apalagi jika tentara kaum muslim dikerahkan bersamaan, baik dari Turki, Iran dan Arab Saudi, peta zionis Yahudi Israel bisa hilang dalam sekejap. Belum jika ditambah Pakistan, Afghanistan, Indonesia dan lainnya maka mudahlah mengalahkan mereka.

Hanya saja yang menjadi masalah, para pemimpin kaum muslim saat ini berada di bawah kendali Amerika Serikat sebagai sponsor dan juga menjalin kerja sama dengan Israel. Sehingga serangan Israel terhadap palestina bukan sekedar ajakan perang melainkan desain yang telah lama dibentuk oleh negara adidaya, Amerika Serikat.

Umat Islam butuh kekuatan besar untuk menghentikan konflik ini yaitu adanya negara adidaya juga yang menyatukan suara kaum muslim di bawah kepemimpinan Islam.

Setelah umat islam bersatu, maka pemimpin/Imam/Khalifah kaum muslim akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk membebaskan Palestina. Wa’Allahu’alam biishowab.[]

Comment