Dengan tongkat komando, Kapolres Rembang tunjuk tato anggota FPI setelah dilucuti pakaiannya |
dengan memakai baju Koko yang sudah disiapkan oleh Kapolres.
Hal ini memicu berbagi macam persepsi netizen. Bahkan ketua PP GP Ansor pusat melalui akunnya @Ansor_Satu ikutan mencibir foto yang memperlihatkan tato anggota FPI.
“Oh… Ini to, yg bajunya dituker baju baru hadiah dr kapolres Rembang pagi tadi.. (fokus lengan kiri yaa..) ” tulis @Yaqut Cholil Qaumas lalu melanjutkan tulisan yang mencibir, “Gak usah ribut. Orang bertato, biasa sj. Tuduh orang bertato itu preman, yaa keterlaluan. Aplg dibilang bertobat hanya krn pakai peci..”.
Sementara itu para pendukung FPI rupanya menyetujui tulisan yang dibuat oleh akun bernama @Muslim_Bersatu1, “SUDAH PAKSA BUKA BAJU FPI’… Kapolres Rembang Tunjuk2 Tato Anggota FPI’… Preman Bertobat Lebih Baik Dari Penjahat Berseragam’… #mikir.”
Bahkan sebuah tulisan dari seorang Kyai yang juga di kenal sebagai sastrawan dan seniman, Cak Nun membuat postingan yang mendukung sikap Habib Rizieq dengan FPI-nya terkait dengan keberadaan para preman yang disebutnya “Anak-anak Islam Pinggiran” yang selama ini dirangkul oleh Habib Rizieq.
“Jangan sesekali menilai orang dengan cara menghakimi orang. Termasuk menilai anak FPI. Mereka adalah anak-nak yang tersingkir di Kota Jakarta. Kalau yang pandai mereka ke PKS. Yang Santri mereka ke PKB atau PPP. Tapi Anak-anak Islam Pinggiran itu yang kemudian dibina oleh Habib Rizieq” Demikian komentar Cak Nun membela.
Terhadap komentar Cak Nun itu, Kapolres membela diri dengan mengatakan jika persoalan pencopotan baju milik anggota FPI untuk menjaga adanya kegiatan-kegiatan yang menyangkut FPI, karena menurutnya Kabupaten Rembang telah kondusif. (Jall)
Comment