Kapolres Rembang Tunjuk Tato Anggota FPI Cak Nun Membela

Berita491 Views
Dengan tongkat komando, Kapolres Rembang tunjuk tato anggota FPI setelah dilucuti pakaiannya
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Haul Kyai Zubair, Ayah dari Kyai Haji Maimoen Zubair di Pesantren Al Anwar Rembang pimpinan KH Maimoen Zubair, Jumat (9/6) diwarnai peristiwa yang kurang elegan. Pasalnya, Kapolres Rembang, Jawa Tengah, AKBP Sugiarto melakukan sweeping anggota FPI sebagai undangan dalam haul tersebut.
 
Kapolres dalam sweeping tersebut meminta anggota FPI yang jelas membawa undangan haul itu untuk menanggalkan atribut yang melekat di badan. Dengan terpaksa dan mengalah, tamu undangan FPI inipun menanggalkan semua yang dipakai. Atribut FPI dititipkan di Polres dan mereka melanjutkan perjalanan
dengan memakai baju Koko yang sudah disiapkan oleh Kapolres.
 
Sebuah foto memperlihatkan salah satu anggota FPI membuka bajunya, nampak ada tato dibagian lengannya, dan Kapolres menunjuk tato tersebut dengan menggunakan tongkat komandonya.

Hal ini memicu berbagi macam persepsi netizen. Bahkan ketua PP GP Ansor pusat melalui akunnya @Ansor_Satu ikutan mencibir foto yang memperlihatkan tato anggota FPI.

“Oh… Ini to, yg bajunya dituker baju baru hadiah dr kapolres Rembang pagi tadi.. (fokus lengan kiri yaa..) ” tulis @Yaqut Cholil Qaumas lalu melanjutkan tulisan yang mencibir, “Gak usah ribut. Orang bertato, biasa sj. Tuduh orang bertato itu preman, yaa keterlaluan. Aplg dibilang bertobat hanya krn pakai peci..”.

Sementara itu para pendukung FPI rupanya menyetujui tulisan yang dibuat oleh akun bernama @Muslim_Bersatu1, “SUDAH PAKSA BUKA BAJU FPI’… Kapolres Rembang Tunjuk2 Tato Anggota FPI’… Preman Bertobat Lebih Baik Dari Penjahat Berseragam’… #mikir.”

Bahkan sebuah tulisan dari seorang Kyai yang juga di kenal sebagai sastrawan dan seniman, Cak Nun membuat postingan yang mendukung sikap Habib Rizieq dengan FPI-nya terkait dengan keberadaan para preman yang disebutnya “Anak-anak Islam Pinggiran” yang selama ini dirangkul oleh Habib Rizieq. 

“Jangan sesekali menilai orang dengan cara menghakimi orang. Termasuk menilai anak FPI. Mereka adalah anak-nak yang tersingkir di Kota Jakarta. Kalau yang pandai mereka ke PKS. Yang Santri mereka ke PKB atau PPP. Tapi Anak-anak Islam Pinggiran itu yang kemudian dibina oleh Habib Rizieq” Demikian komentar Cak Nun membela.

Terhadap komentar Cak Nun itu, Kapolres membela diri dengan mengatakan jika persoalan pencopotan baju milik anggota FPI untuk menjaga adanya kegiatan-kegiatan yang menyangkut FPI, karena menurutnya Kabupaten Rembang telah kondusif. (Jall)

Comment