Minah, S.Pd.I: Berburu Lailatul Qadar

Berita422 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Ramadhan sebentar lagi akan meninggalkan kita, rasa sedih akan ditinggalkan tamu yang begitu mulia. Bulan yang begitu banyak keistimewaannya, keberkahan, rahmat dan ampunan. Apakah kita sudah memaksimalkan diri untuk menghidupkan ramadhan kita? kita pasti tak ingin ramadhan kita berlalu begitu saja. Malam 10 terakhir ini, yuk kita pergunakan sebaik mungkin untuk berburu malam yang begitu mulia yakni Lailatul Qadar.


Lailatul qadar merupakan malam yang mulia penuh berkah dan keutamaan. Sebagaimana firman Allah swt:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. (Al Qadr 1-5).

Keistimewaan Lailatul Qadar 

1. Diturunkannya Alquran

“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (QS. Al Baqarah 185). 

2. Pada malam itulah turun banyak sekali malaikat yang disertai Jibril a.s. untuk memberikan ucapan keselamatan (tahiyyat) kepada orang-orang yang berpuasa (shaimin) yang ikhlas (mukhlisin) dan untuk menyaksikan amal ibadah mereka, serta untuk menebarkan salam dan rahmat di antara penduduk bumi.

Ada yang menyatakan bahwa bilangan malaikat yang turun ke bumi pada malam itu lebih banyak dari pasir. Allah menerima taubat segala orang yang bertaubat pada malam itu. Pada malam itu dibuka segala pintu langit sejak terbenamnya matahari sampai kembali terbit. Lalu para malaikat itu menancapkan panji-panji di empat tempat, pertama di sisi Ka’bah; kedua di sisi kubur Rasulullah; ketiga di sisi Masjid Al Aqsha di Baitul Maqdis; dan keempat di sisi Masjid Tursina. Kemudian mereka bertebaran ke seluruh pelosok bumi, memasuki rumah-rumah orang mukmin sambil bertasbih, bertahlil, bertaqdis, dan memohon ampunan buat umat Muhammad saw. (lihat Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Puasa, 242-243.

Di dalam kitab Syu’abul Iman diriwayatkan suatu hadits oleh Imam Baihaqi dari Anas r.a. yang berkata: “Rasulullah saw. bersabda: Bila datang lailatul qadar, turunlah Jibril bersama rombongan angkatan malaikat yang jumlahnya besar sekali. Mereka bershalawat kepada segala hamba yang berdiri maupun yang sedang duduk menyebut nama Allah. Apabila telah datang hari raya, Allah SWT membanggakan diri kepada para Malaikat dengan hamba-Nya itu. 

Allah berfirman: ‘Hai malaikat-Ku! Apakah balasan buat seorang pekerja yang telah menyempurnakan pekerjaannya? Para malaikat menjawab: Ya Rabbana, balasannya adalah disempurnakan upahnya. Allah berfirman: Wahai malaikat-Ku, para hamba-Ku, baik lelaki maupun perempuan telah menyelesaikan fardlu yang telah Kuwajibkan atas mereka. Kemudian mereka keluar ke tanah lapang untuk berdoa. Demi kebesaran-Ku, keagungan-Ku, kemulian-Ku, ketinggian-Ku, dan ketinggian tempat-Ku, Aku akan memperkenankan doa mereka. Kemudian Allah berfirman kepada para hamba-Nya: ‘Kembalilah kalian, sungguh Aku telah gantikan keburukanmu dengan kebaikan”.

// Kapan Lailatul Qadar //

Waktu lailatul Qadar adalah pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan ramadhan. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda:

“Lailatul qadar itu berada pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan ramadhan.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Abu Dawud).

Jadi, waktu malam lailatul qadar pada malam-malam ganjil disepuluh ramadhan terakhir yakni malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima dua puluh tujuh dan  dua puluh sembilan. Tak jarang dari kita banyak yang berburu lailatul qadar pada malam-malam itu.

//Tanda-tanda Lailatul Qadar//

Seperti diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: ” Pada saat terjadinya Lailatul Qadar itu, malam terasa jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas tidak juga dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih terang benderang tanpa tertutup sesuatu awan”.

 Abi Ibnu Ka’ab telah meriwayatkan bahwa Rasulullah S.A.W telah bersabda mengenai lailatul qadar yang artinya : Sesungguhnya matahari yang keluar pada hari itu tidak begitu bercahaya (suram). – Hadis riwayat imam Muslim dalam kitab puasa.

Telah diriwayatkan daripada Nabi S.A.W bahwa baginda telah bersabda yang artinya : Sesungguhnya tanda-tanda lailatul qadar, bahwa malamnya bersih suci seolah-olah padanya bulan yang bersinar, tenang sunyi, tidak sejuk padanya dan tidak panas, tiada ruang bagi bintang untuk timbul sehingga subuh, dan sesungguhnya tanda-tandanya matahari pada paginya terbit sama tiada baginya cahaya seperti bulan malam purnama tidak membenarkan untuk syaitan keluar bersamanya pada hari itu. – Hadis riwayat imam Ahmad dengan isnad jayyid daripada Ibadah bin As-Somit.

Dalam Mu’jam At-Tobarani Al-Kabir daripada Waailah bin Al-Asqa’ daripada Rasulullah S.A.W telah bersabda yang artinya : Malam lailatul qadar bersih, tidak sejuk, tidak panas, tidak berawan padanya, tidak hujan, tidak ada angin, tidak bersinar bintang dan daripada alamat siangnya terbit matahari dan tiada cahaya padanya(suram). 

Telah meriwayat Al-Barraz dalam musnadnya daripada Ibn Abbas bahwa Rasulullah S.A.W telah bersabda yang artinya : Malam lailatul Qadar bersih tidak panas dan tidak pula sejuk. 


//Yang harus dilakukan untuk menggapai malam Lailatul Qadar//

1. Lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan semua bentuk ibadah pada hari-hari Ramadhan, menjauhkan diri dari semua hal yang dapat mengurangi keseriusan beribadah pada hari-hari itu. Dalam peribadatan ini juga sebaiknya dengan mengikutsertakan keluarga. Hal itulah yang dahulu dicontohkan Rasulullah SAW.

2. Melakukan i’tikaf dengan berupaya sekuat tenaga. Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

3. Melakukan qiyamullail berjama’ah, sampai dengan rakaat terakhir yang dilakukan imam, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dzar ra.

4. Memperbanyak do’a memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah dengan lafal: “Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul afwa fa’fu ‘anni”. Hal inilah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Aisyah ra ketika beliau bertanya: “Wahai Rasulullah, bila aku ketahui kedatangan lailat al qodr, apa yang mesti aku ucapkan?Beliau menjawab, bacalah doa: “ Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan yang suka memberi ampunan, maka ampunilah aku.” (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi).

“Barangsiapa bangun pada malam lailatul qadar karena dorongan iman dan mengharapkan pahala, maka diberikan ampunan baginya atas dosanya yang telah lalu.” (Mutafaqun’alaih)
Alhamdulillah, semoga kita mampu untuk berburu lailatul qadar, dengan sungguh-sungguh beribadah kepada Allah serta menjauhi maksiat, i’tikaf, sholat malam, serta perbanyaklah doa dan mohon ampun kepada Allah. Semoga kita bisa menghidupkan malam lailatul qadar dan mendapatkan malam lailatul qadar, malam yang begitu mulia, lebih baik dari seribu bulan. Insya Allah.[]

Comment