Pandailah Bersyukur, Lawan Insecure

Opini739 Views

 

 

 

Oleh: Syaila Nuraini, Guru

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Insecure atau rasa tidak percaya diri pada seseorang ternyata berdampak luar biasa pada mental manusia. Ada yang kehilangan rasa percaya diri, merasa takut setiap kali hendak mencoba sesuatu, takut salah, bahkan khawatir dipandang buruk oleh orang lain.

Padahal, perasaan semacam itu tidak kita miliki sejak kecil. Masih segar dalam ingatan kita ketika menjawab pertanyaan guru terkait cita-cita. Anak-anak sangat lantang dan percaya diri menjawab cita-citanya, mulai dari dokter, polisi sampai koki. Jarang sekali ada anak-anak yang merasa insecure atau tidak percaya diri.

Menurut KBBI, insecure adalah perasaan tidak mampu, tidak cukup baik, kecemasan yang membuat seseorang merasa tidak aman. Ada beberapa dampak insecure yang bisa terjadi pada seseorang.

Misalnya, merasa rendah diri, melakukan body shaming, presentasi kerja yang buruk sampai depresi. Mirisnya, banyak anak muda saat ini terjebak dengan krisis percaya diri. Padahal, anak muda adalah calon pemimpin generasi bangsa. Generasi muda harus berani melangkah maju dan berproses menjadi lebih baik.

Krisis percaya diri biasanya disebabkan oleh lingkungan sekitar atau keluarga. Dalam pergaulan sering menemui kegagalan dan penolakan sehingga merasa dipandang sebelah mata oleh orang lain. Ditambah lagi jika yang bersangkutan terobsesi tampil sempurna. Oleh karena itu, krisis percaya diri harus dilawan dengan berpikir positif.

Misalnya, ketika tanpa sengaja berbuat salah, kita harus berani mengakui dan tidak larut dalam permasalahan tersebut, tetapi fokus mencari solusi. Penting untuk mencari teman yang baik dan dapat mengajak pada kebaikan. Hindari teman yang mengajak pada hal buruk, seperti membicarakan kejelekan orang lain, bergaya hidup mewah, menggunakan media sosial untuk hal sia-sia, dan seterusnya.

Sudah saatnya generasi muda bangkit melawan krisis percaya diri. Caranya adalah meningkatkan kualitas diri dengan terus belajar ilmu agama, sains dan teknologi serta berkepribadian baik. Hidup harus bermanfaat untuk sesama dan tidak terjebak dengan membandingkan diri dengan orang lain.

Perbanyak syukur atas potensi yang diberikan Allah SWT. Membuang krisis percaya diri berarti siap berpikir produktif, fokus menyelesaikan persoalan dan berjuang menjadi generasi penopang peradaban gemilang.[]

Comment