Ranyassifa*: Kemanakah Arah Kunjungan Michael R. Pompeo Ke Indonesia?

Opini548 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, Michael R. Pompeo sambangi Jakarta, Indonesia, dari 28-29 Oktober 2020. Dia akan bertemu dengan Presiden Jokowi dan Menlu Retno Marsudi.

“Kemitraan strategis yang telah dibangun Amerika Serikat dan Indonesia tetap lebih penting dari sebelumnya. Kami akan terus memperkuat ikatan yang dinikmati kedua negara berdasarkan nilai-nilai demokrasi bersama, ikatan ekonomi yang dalam, dan komitmen kami untuk Indo-Pasifik yang damai dan sejahtera,” ucap Mike Pompeo dalam pernyataan yang diterima Gatra.com, Rabu (28/10).

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengundang investor Amerika Serikat (AS) untuk investasi di Kepulauan Natuna. Pernyataan tersebut disampaikannya kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

“Saya mendorong pebisnis AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, termasuk untuk proyek-proyek di pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Natuna,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis 29 Oktober 2020 lalu.

Seperti diketahui, kapal patroli Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China kerap mengganggu Indonesia dengan memasuki zona maritim NKRI di Kepulauan Natuna.

Aparat militer Indonesia tak bisa berbuat banyak karena Beijing menyatakan wilayah tersebut masuk dalam zona bebas terkait klaim sembilan garis putus-putus (nine dash line). (galamedia.pikiran-rakyat.com)

Selain menemui Presiden Jokowi dan Menlu, Pompeo juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan salah satu ormas Islam.

“Saya percaya Indonesia bisa maju. Tidak ada alasan Islam tidak bisa berdampingan dengan agama lain,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dalam acara yang bertajuk “Nurturing The Share Civilization Aspirations of Islam Rahmatan Li Al-‘amin The Republic of Indonesia and The United Stated of America, di Hotel Four Seasson Jakarta, Kamis (28/10).

Pompeo meyakini kelompok Islam moderat dapat memukul mundur eksistensi kelompok aliran keras seperti ISIS.

Kunjungan dari Pompeo ini membuat salah satu pengamat angkat bicara. Sukawarsini Djelantik, peneliti di Parahyangan Centre for International Studies (PACIS) berpendapat, AS melihat Indonesia sebagai satu kekuatan besar di ASEAN yang sangat penting untuk didekati, khususnya dalam menyikapi konflik di Laut China Selatan.

“Pasti nanti akan mencari dukungan, karena posisi Indonesia yang diperhitungkan sebagai kekuatan menengah,” kata Sukawarsini.

Amerika berusaha mendapatkan dukungan dari negara-negara di kawasan tersebut – yang mencakup Asia Tenggara, Asia Timur, dan India – untuk memperkuat posisinya, menurut Sukawarsini Djelantik.

“Kelihatannya Amerika, kalau saya baca dari beberapa aktivitasnya, memang mencoba untuk mencari pengaruh khususnya dalam konflik di laut China selatan. Ini penting sekali untuk stabilitas kawasan,” ia menjelaskan. (kompas.com)

Sebagai negara adidaya saat ini, negera Paman Sam itu seolah tidak ingin kalah dan kehilangan pengaruhnya di negara-negara berkembang. Sehingga sudah menjadi rahasia umum jika negara-negara berkembang seperti Indonesia diikat dengan yang dinamakan perjanjian bilateral.

Posisi Indonesia yang strategis saat ini tengah diperebutkan oleh China dan AS. Berada di posisi tengah, negeri zamrud khatulistiwa ini seolah tidak berdaya untuk membuat kebijakan pemerintah sendiri tanpa terwarnai intervensi asing. Kalau demikian sudahkah Indonesia benar-benar berdaulat? Lalu bagaimana Islam memandang ini?

Sistem Islam yang berlandaskan akidah Islam dengan tegas memutuskan hubungan kerjasama apapun dengan kafir harbi, baik itu dalam bidang ekonomi walaupun keamanan.

Selain itu, Islam sebagai sistem yang sempurna tentu saja menutup rapat-rapat pintu masuk bagi intervensi asing atas kebijakan politik.

Hal ini untuk melindungi umat dari perpecahan. Sehingga kaum muslim tidak akan merasa terombang-ambing di tengah kedua negara yang sedang mengalami tensi tinggi dan terbebas dari pengaruh asing.

Dengan demikian kedaulatan rakyat dan negara bisa benar-benar terealisasi.Wallahu’alam bishawab.[]

*Mahasiswi Komputer Administrasi Bisnis

Comment