Yudi Hermawan*: Bertahan Di Kala Pandemi 

Opini501 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA. — Covid 19 telah merubah banyak hal bukan hanya di indoneisa tetapi juga dunia. Sungguh hal yang tak terduga dunia bisa collaps hanya dengan sesuatu yang tak dapat dilihat oleh mata telanjang tetapi memiliki dampak yang sangat besar atas perubahan dunia saat ini.

Dari sektor ekonomi hampir seluruh negara mengalami ekonomi yang sangat sulit, di indonesia sendiri khususnya banyak sekali para pionir penggerak ekonomi negara tumbang, banyak perusahaan-perusahan besar yang mau tak mau harus mem PHK masal karyawannya karena tidak dapat membayar gaji mereka.

Daya beli masyarakat menjadi hancur karena tak ada uang dan kalaupun ada mereka hanya membeli kebutuhan pokok saja.

Maka perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang non barang pokok mengalami hambatan di pasar karena tidak adanya daya beli masyarakat
Bagi sebagian besar pengusaha pandemi ini juga merupakan sosok yang cukup mengganggu dalam keuangan perusahaan atau bisnis mereka.

Banyak hal yang harus mereka lakukan agar tetap survive ditengah pandemi ini, terutama bagaimana caranya produk mereka tetap ada peminatnya.

Untuk itu perlu dilakukannya terobosan-terobosan yang dapat kita terapkan menangani permasalahan ini dan juga di barengi dengan berdoa kepada Tuhan YME agar semua dimudahkan.

1. Digitalisasi
Jika dalam bisnis kita telah memiliki organisasi dan juga menajemen penjualan, kita dapat mengalihkan atau lebih tepatnya mengoptimalkan penjualan melalui online.

Ini adalah waktu yang tepat kita lakukan ditengah pandemi ini, dimana masyarakat masih terdoktrin #atstayhome untuk tetap berada dirumah dan ini waktu yang tepat jika kita melakukan penjualan online melalui jasa pengiriman.

Atau bisa saja jika kita merupakan suatu unit usaha yang sudah besar atau usaha ritel kita telah memiliki banyak karyawan kita dapat mengalihkan pengiriman melalui karyawan kita sendiri dengan sistem COD
Selain itu, dari segi pembayaran kita dapat menggunakan Mobile Payment di setiap transaksi.

Bukan hanya mengikuti anjuran WHO tetapi kita juga dapat meminimalisir risiko penyebaran covid 19 ini pada karyawan.

Kita lihat situasi saat ini yang penjualan memungkinkan melalui online, sebenernya dengan cara ini kita lebih efisien dalam hal waktu misalnya. Contoh wiraniaga yang melayani buyer secara offline akan lebih memakan waktu yang lebih banyak ketimbang secara online.

Nahh di sini peran wiraniaga yang berfokus ke online, wiraniaga ini kita dapat manfaatkan sebagai marketer didunia maya. Mungkin butuh waktu bagi mereka untuk belajar digital marketing, tapi kita dapat memberikan pelatihan kepada mereka tentang bagaimana melakukan penjualan dan agar dapat closing melalui online. Dan saya yakin mereka pun mampu untuk itu karena mereka telah memiliki kritera yang sama sebagai marketer hanya tugas emreka saja yang mungkin sedikit beralih ke online.

2. Berkomunikasi dengan baik dan transparan pelanggan.

Tetap menjalin hubungan yang baik ini dapat kita lakukan selaku pengusaha ritel, berikan service terbaik mungkin dapat dengan call centre atau dengan mengirimkan direk massage, tanpa perlu kita berfikir bahwa ini terlalu berlebih karena kita pengusaha ritel.

Bukan seperti itu alasannya, kita berbisnis memang membutuhkan pembeli, kita yang membutuhkan uang mereka.

Maka hal yang wajar ketika kita berusaha untuk dekat dengan mereka dan ini berguna juga untuk menumbuhkan loyalitas pelanggan. Kita juga dapat memberikan bentuk simpati kepada pelanggan terkait situasi pandemi ini dengan memberikan imbauan dan sejenisnya.

Untuk transfaransi pada pelanggan adalah bagaimana kita menjelaskan kepada mereka dan juga berusaha jujur dan transfaran atas kondisi yang ada.

Contohnya terkait pengiriman jika kita menggunakan jasper dengan jarak jauh, kita berikan penjelelasan kepada mereka terkait pengiriman bahwa dengan covid ini pengiriman agak terganggu dan kemungkinan estimasi sampai jadi lebih lama ketimbang hari biasa. Jika pengiriman itu dekat dapat COD saja.

3. Contorol keuangan
Di saat seperti ini waktunya yang tepat untuk memangkas dana-dana yang tanpa dana itu kita bisa berdiri. Dan juga mau tidak mau kita mengurangi jumlah karayawan jika memang dibutuhkan untuk menjaga agar cashflow kita tetap bertahan.

Memang berat keputusan ini tapi inilah kenyataannya jika memang itu cara terakhir untuk menghemat anggaran maka dapat kita lakukan, atau juga meliburkan pegawai dengan ketentuan sewaktu-waktu dpat kita panggil kembali.

Pengelolaan keuang yang baik juga mencakup seluruh kontrol pada produksi, contoh dalam hal pembelian bahan baku, kita bisa memakai bahan baku lokal misalnya.

Bukan hanya menghemat anggaran karena menggunakan suplier luar negeri membutuhkan waktu yang lama mengingat bandara dan pengiriman belum berfungsi seperti dulu dan mungkin anggaran yang lebih besar, menggunakan suplier lokal dalam negeri juga membantu warga indonesia juga dalam bertahan dimasa covid 19 seperti ini, karena dengan menggunakan suplier lokal otomatis permintaan mereka akan tumbuh dan mereka akan produksi barang, nahh disitu kita juga membantu perekonomian mereka.

Selain itu kita juga dapat menghemat biaya dengan membeli barang ke pemasok lokal seperti biaya pengiriman, biaya pajak.

Dalam sebuah usaha risiko memang tidak dapat dihindari, apapun itu bentuknya baik yang berasal dari internal maupun dari eksternal, tetapi kita sebagai seorang pengusaha dapat meminimalisir risiko tersebut dan juga tentunys berlindung kepada Tuhan agar bisnis yang kita jalankan dan keadaan kembali normal seperti sedia kala.[]

*Mahasiswa STEI SEBI, Depok

 

Comment