![]() |
Foto: copyright today.com |
RADARINDOESIANEWS.COM, JAKARTA – Aksi empati bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bahkan sebenarnya
bisa dilakukan dengan cara sederhana. Seperti yang dilakukan 80 murid
ini.
bisa dilakukan dengan cara sederhana. Seperti yang dilakukan 80 murid
ini.
80 murid di Meridian Elementary School, Broomfield, Colorado rama-ramai mencukur rambut mereka. Dilansir dari today.com,
aksi ini dilakukan bukan tanpa alasan. Aksi cukur rambut massal ini
diselenggarakan dalam rangka menyambut Marlee Pack yang kembali ke
sekolah setelah setahun sebelumnya didiagnosis kena Alveolar Rhabdomyosarcoma (sejenis kanker yang tumbuh dari jaringan ikat dalam tubuh).
aksi ini dilakukan bukan tanpa alasan. Aksi cukur rambut massal ini
diselenggarakan dalam rangka menyambut Marlee Pack yang kembali ke
sekolah setelah setahun sebelumnya didiagnosis kena Alveolar Rhabdomyosarcoma (sejenis kanker yang tumbuh dari jaringan ikat dalam tubuh).

Ide
ini bermula ketika Cameron McLaughlin memutuskan untuk mendonasikan
sebagian rambut untuk memberi dukungan pada Marlee. Tapi sebagian saja
tak cukup, akhirnya Cameron mencukur habis rambutnya sampai gundul.
Marlee merasa senang ketika tahu sahabatnya itu rela mengorbankan
rambutnya untuk memberinya dukungan.
ini bermula ketika Cameron McLaughlin memutuskan untuk mendonasikan
sebagian rambut untuk memberi dukungan pada Marlee. Tapi sebagian saja
tak cukup, akhirnya Cameron mencukur habis rambutnya sampai gundul.
Marlee merasa senang ketika tahu sahabatnya itu rela mengorbankan
rambutnya untuk memberinya dukungan.

Dari ide Cameron tersebut, akhirnya diselenggarakan lah aksi sosial “Be Bold, Be Brave, Go Bald”
yang diikuti 80 murid, tiga guru wanita, kepala sekolah, dan seorang
wali murid. Acara itu juga sebagai acara penggalangan dana untuk St. Baldrick’s Foundation,
organisasi yang mendukung penelitian kanker anak-anak. Total terkumpul
uang 25 ribu dolar untuk didonasikan. Selain itu, para relawan juga
mendapat kesempatan untuk ke Salon Toujours Belle setelah pulang
sekolah.
yang diikuti 80 murid, tiga guru wanita, kepala sekolah, dan seorang
wali murid. Acara itu juga sebagai acara penggalangan dana untuk St. Baldrick’s Foundation,
organisasi yang mendukung penelitian kanker anak-anak. Total terkumpul
uang 25 ribu dolar untuk didonasikan. Selain itu, para relawan juga
mendapat kesempatan untuk ke Salon Toujours Belle setelah pulang
sekolah.

Marlee
pun merasa sangat bahagia teman-temannya sangat peduli dan memberinya
dukungan moral yang luar biasa. Ibu Marlee, Shelly Pack akhirnya ikut
bernapas lega melihat putrinya bisa kembali berbaur dan melanjutkan
hidupnya seperti sedia kala. “Dia telah melewati banyak masa sulit tahun
lalu, kurasa sekarang dia sudah punya semangat baru melanjutkan hidup,”
terang Shelly.
pun merasa sangat bahagia teman-temannya sangat peduli dan memberinya
dukungan moral yang luar biasa. Ibu Marlee, Shelly Pack akhirnya ikut
bernapas lega melihat putrinya bisa kembali berbaur dan melanjutkan
hidupnya seperti sedia kala. “Dia telah melewati banyak masa sulit tahun
lalu, kurasa sekarang dia sudah punya semangat baru melanjutkan hidup,”
terang Shelly.
Marlee jadi lebih ceria, percaya diri, dan
bahagia setelahnya. Kena kanker di usia yang masih sangat belia jelas
ujian yang sangat berat. Tapi ia terus berusaha berjuang dan semangat
dari teman-temannya membuat semangat hidupnya makin besar lagi.[vem]
bahagia setelahnya. Kena kanker di usia yang masih sangat belia jelas
ujian yang sangat berat. Tapi ia terus berusaha berjuang dan semangat
dari teman-temannya membuat semangat hidupnya makin besar lagi.[vem]
Comment