Akom Bantah Buat Pernyataan untuk Tidak Nyalon Ketum Golkar

Berita459 Views
Ketua DPR RI, Ade Komarudin.[Suroto/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPR RI yang sudah mendeklarasikan
dirinya untuk maju sebagai calon ketua umum DPP Partai Golkar, Ade
Komaruddin membantah telah membuat surat perjanjian untuk tidak maju
sebagai calon Ketua Umum Golkar, sebagaimana yang beredar dikalangan
wartawan.
 
Akom sapaan Ade Komaruddin tidak membenarkan ataupun membantah
dokumen tersebut karena tidak membaca surat pernyataan yang disodorkan
oleh Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie (ARB) tersebut. “Tidak benar
(surat perjanjian) itu,” kata Akom kepada wartawan di Gedung DPR RI,
Senin (14/3/2016).


Menurut dia pada malam ketika para pengurus Golkar menentukan Ketua
DPR RI pengganti Setya Novanto, ARB meminta agar dirinya berjanji untuk
tidak menginisiasi Munas Golkar. 

“Kata Pak ARB: Saya minta agar Pak
Ade teken pakta integritas yang isinya adalah Pak Ade tidak boleh
menginisiasi Munas Golkar. Saya bilang, saya siap,” tegasnya.


Rapat kemudian bubar dan Akom langsung pulang. Di tengah perjalanan,
dia diminta Nurdin Khalid untuk kembali ke lantai 46 di Gedung Bakrie
Tower, untuk menandatangani surat tersebut. Ada ARB, Setya Novanto,
Idrus Marham dan lain-lain.


“Waktu itu langsung saya teken, tanpa saya baca isinya yang beberapa rangkap itu,” ujarnya.


Setelah Akom dilantik menjadi Ketua DPR, dan muncul bursa Caketum
Golkar memanas, Ketua DPD I Sultra Ridwan Bae yang mengungkap isi
pernyataan itu. ARB lalu meneleponnya.


“Malamnya, ARB telepon dari Hong Kong. Menyampaikan bahwa yang
disampaikan Ridwan itu tidak benar. Ade boleh mencalonkan, semua
berhak,” jelas Akom yang sudah mendeklarasikan diri sebagai Caketum
Golkar di Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (11/3/2016) lalu.


Menjawab pertanyaan apakah dokumen yang beredar asli atau palsu, Akom
mengaku dirinya tidak ambil pusing. Tapi, justru ada keanehan dalam dua
poin di surat tersebut.


“Kok tidak boleh mencalonkan, berarti ada Munas dong. Kalau saya enggak boleh inisiasi, berarti enggak ada Munas,” tambahnya.


Bahwa semua kader boleh maju sebagai Caketum Golkar, menurut Akom
asalkan memenuhi AD/ART Golkar. “Jadi, tidak benar saya ingkar janji.
Apa yang saya ingkari? Perjanjian itu justru melannggar AD/ART. Yang
PDLT saja kan berhak,” ucapnya lagi.

Sebelumnya, di kalangan
wartawan beredar dokumen surat pernyataan yang ditandatangani Ade
Komarudin sebagai pembuat pernyataan dan ARB sebagai pihak yang
mengetahui. Dokumen yang beredar ini foto kopian, namun jelas terpampang
ada materai Rp 6000, di bawah tanda tangan Akom.


Ada tiga poin isi surat pernyataan itu. Pertama, Akom berjanji tak
akan ikut memprakarsai pelaksanaan munas Golkar hingga 2019 nanti.
Kedua, Akom berjanji tak akan maju sebagai caketum Golkar hingga tahun
2019 nanti. Ketiga, Akom akan berkonsentrasi penuh menjalankan tugas
sebagai Ketua DPR. (Ansim/bb)

Comment