Aksi Teroris KKB: Hilang Peran Negara Saat Nakes Kehilangan Nyawa

Opini501 Views

 

 

 

Oleh: Desi Wulan Sari, M.,Si. Pegiat Literasi dan Pengamat Sosial

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Kembali masyarakat nusantara dibuat terkejut dengan tindakan tidak manusiawi dari kelompok organisasi teroris KKB di Papua. Keresahan yang ditimbulkan dari aksi ini sudah tidak bisa ditolerir lagi bagi rakyat negeri. Bukan hanya warga setempat yang dirugikan tetapi seluruh rakyat negeri ini pun ikut merasakannya.

Bukan tanpa sebab, keresahan yang terjadi karena Papua merupakan wilayah yang telah memliki masyarakat berbagai etnis dari seluruh wilayah Indonesia.

Dalam sebuah berita nasional seperti dilansir beritasatu.com, (19/9/2021).  diiinformasikan bahwa sembilan tenaga kesehatan korban kekerasan di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, menjadi korban kebrutalan para kriminal kelompok bersenjata dan kini telah ditangani dan sedang menjalani pemulihan trauma dan pengobatan.

Dikatakan bahwa seluruh kegiatan pelayanan kesehatan disana sementara dihentikan hingga situasi terkendali dan ada jaminan keamanan yang diberikan oleh pemerintah.

Serangan kali ini telah membawa korban dengan cara yang tidak manusiawi. Bukan perang antar pemberontak dengan tentara Indonesia, tetapi penyerangan dilakukan kepada para warga sipil yang tidak bersenjata. Sungguh Ironi. Seakan tidak ada kejelasan apa maksud penyerangan-penyerangan terhadap warga sipil hingga menjadi korban.

Serangan terhadap nakes ini semestinya menjadi tamparan bagi pemerintah untuk segera bangun dan bertindak tegas memberantas kelompok kriminal dan teroris bersenjata ini.

Banyak para tokoh dan pengamat politik negeri menuntut negara untuk segera turun tangan dan mengambil tindakan tegas atas permasalahan ini hingga tuntas.

Diyakini, setiap kebijakan yang dilakukan negara harus lepas dari intervensi asing atau internasional agar tidak ada kepentingan global yang mencampur adukkan antara urusan keamanan politik dalam negeri dengan kepentingan ekonomi di wilayah tersebut.

Sebab, serangan ini merupakan isyarat bahwa kelompok teroris KKB benar-benar mengancam keselamatan rakyat, mengganggu aktifitas-aktifitas vital masyarakat dan merusak persatuan serta mengancam kedaulatan negara. Maka butuh keseriusan negara dalam menangani masalah ini.

Perlindungan negara merupakan kewajiban yang diberikan pada rakyatnya. jaminan rasa aman semestinya tidak boleh diabaikan.

Sejauh ini, sistem kapitalisme telah memperlihatkan berbagai kebijakan dan tindakan yang telah diberlakukan terhadap aksi kelompok teroris KKB ini, seakan terlihat lamban penanganannya.

Setengah tegas hanya berupa kecaman dan mengirimkan segelintir pasukan keamanan yang ada. Sehingga kelompok ini masih bisa terus eksis dan melanjutkan aksi-aksi kejinya kepada warga sipil. Jika lambannya penanganan ini berkaitan dengan kepentingan globalis internasional, tentunya sungguh di sayangkan.

Karena keamanan bagi rakyat mutlak diberikan negara untuk rakyatnya. Lantas, adakah sistem yang mampu membawa solusi tuntas atas permasalahan ini?

Bercermin pada sistem Islam Kaffah yang diterapkan selama 1300 tahun lamanya, membuktikan bahwa perapan syariat menjadi kunci kegemilangan peradaban.

Daulah Islam dengan syariatnya telah mengatur seluruh kehidupan mulai dari individu, keluarga, masyarakat bahkan hingga negara. Karena hukum yang dilaksanakan jelas, dan tegas membawa kemaslahatan bagi seluruh umat. Terlebih sistem Islam mewajibkan negara menjamin keselamatan rakyat dan memberantas tuntas setiap tindakan separatisme yang bercokol di wilayahnya.

Ketegasan seorang pemimpin, seperti seorang khalifah saat itu akan selalu mengedepankan keselamatan rakyatnya. Karena pemimpin bertanggung jawab atas keselmatan mereka. Bahkan, khalifah secara tegas akan menutup intervensi asing dalam bentuk apapaun atas setiap konflik yang terjadi di dalam negerinya.

Dengan pasukan militer keamanan yang gagah dan terlatih senantiasa menjaga wilayahnya dan menjamin rasa aman rakyatnya. Perlu digarisbawahi bahwa sistem Islam menghasilkan tata kehidupan yang tegas menutup munculnya bentuk-bentuk disintegrasi.

Berbeda halnya dengan sistem kapitalis yang membuka lebar pintu disintegrasi separatisme dengan membuka lebar berbagai macam ketidakadilan yang dihadapi masyarakat Papua khususnya.

Seperti fakta yang ada saat ini, sistem ekonomi timpang, tidak adanya pemerataan kesejahteraan dan kemakmuran, juga kemudahan masuknya berbagai lembaga dan media-NGO yang membawa provokasi rasa kecewa publik terhadap penguasa negara dan seakan memberikan leading menjadi sebuah separatisme.

Sejatinya sistem Islam beserta hukum syara adalah solusi atas problematika umat. Kewaspadaan dan jaminan keselamatan keamanan yang diberikan negara secara penuh membawa kemaslahatan berupa keharmonisan, ketentraman, dan kepatuhan pada pemerintah dan pemimpinnya karena masyarakat merasa dilindungi oleh negaranya tanpa syarat.

Kebijakan dan penjagaan pihak keamanan secara nyata diberikan hanya untuk kepentingan rakyat demi kedaulatan negerinya. Maka, saatnya umat kembali kepada sistem Islam yang membawa kemaslatan sebagai rahmat bagi semesta alam. Wallahu a’lam bishawab.[]

Comment