Apakah Anak Anda Suka Menulis? oleh: Nilna Iqbal

Berita496 Views
Ilustrasi
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Suatu hari, seorang ibu bertanya pada saya, apakah anaknya yang masih berusia 6 tahun sudah bisa belajar menulis (mengarang)?

Sejenak
saya tertegun. Saya membuka kursus menulis memang sudah lama, sejak
tahun 1990. Tapi semua peserta yang saya bimbing umumnya kalangan remaja
dan mahasiswa. Baru sejak tahun 2004 saya mulai mengajar untuk orang
dewasa kantoran (perusahaan/instansi). Namun saya belum pernah
membimbing anak-anak apalagi yang masih TK. Itu sebabnya saya tertegun.

Tetapi
selama saya berinteraksi dengan para mahasiswa saya ataupun para dosen,
manager, eksekutif yang ikut kelas saya …ada satu kalimat yang paling
sering keluar dari mulut mereka. 


Tampaknya
kalimat itu telah jadi paradigma yang begitu kuat terbenam dalam bawah
sadar mereka, yaitu: menulis itu susah, menulis itu perlu bakat. Bahkan
bagi kebanyakan orang, ungkapan itu “sudah jadi sebuah kebenaran”.

Pertanyaannnya, dari mana datangnya paradigma itu? Sejak kapan? Mengapa ia kita percayai?

Sekarang
saya merasa yakin sekali, bibit-bibit “keyakinan” itu bermula ketika
kita masih kecil, ketika kita masih berusia dibawah 10 tahun. Ketika
sambungan-sambungan sel-otak kita sedang “membangun dirinya”.

Pada
waktu itu mungkin kita pernah mengalami pengalaman-pengalaman negatif
tentang menulis. Bisa jadi ketika di sekolah. Tanpa sadar, tersimpanlah
kalimat “menulis itu memang susah”.


Ketika
peristiwa sejenis berulang, kalimat itu tersimpan lagi. Terus berulang.
Diperkuat lagi oleh kata-kata teman-teman kita, kata-kata guru kita.
Lama-lama kita pun percaya. Lalu “mekanisme otomatis” di otak kita
melumpuhkan kerja kreatif kita. Begitu terus sampai kita dewasa.

Apa ini artinya bagi kita sebagai orang tua? Apakah kita ingin anak-anak kita juga menyimpan “kalimat” itu? Tentu tidak bukan?

Karena
itu mari kita berikan “pengalaman yang berbeda” kepada anak-anak kita.
Bantu mereka agar mampu berkomunikasi, tidak hanya dalam berbicara,
tetapi juga dalam menulis makna-makna.


Saya
percaya, sangat penting anak-anak kita belajar menulis sejak usianya di
bawah 10 tahun. Bahkan menurut saya seharusnya ini sudah dimulai sejak
usia mereka masih balita. Sehingga keterampilan berkomunikasi anak-anak
kita menjadi lengkap.

Bukan menjadi penulisnya yang penting. Yang
jauh lebih penting lagi adalah ketika mereka tak lagi menganggap
menulis itu susah. Ketika mereka suka menuliskan apapun yang ingin
mereka sampaikan. Ketika mereka menjadi kreatif karena “otak kanan” nya
bekerja dengan baik.

Kita perlu membuat anak-anak kita “suka”
membaca dan sekaligus suka menuliskannya. Ketika terbit rasa cinta
mereka pada kegiatan membaca dan menulis .. ini sungguh akan luar biasa
sekali dampaknya.

Seharusnya kita pasang poster besar di dinding rumah kita, pesan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra, “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.”
Bagaimana menurut Anda?

Comment