Arief Poyuono: Sudahi Saling Ejek Dalam Perbedaan Politik Mari Bersatu Tegakkan NKRI

Berita452 Views
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA  – Arief Poyuono, SE,Mkom, Ketua Umum FSP BUMN Bersatu menyampaikan,”Semua komponen bangsa dan Anak bangsa sebaiknya segera mengakhiri semua perbedaan dan sikap saling pro kontra dan harus mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia,” demikian ujarnya di Jakarta, Minggu (14/5).

“Kami kaum Buruh se-Indonesia mendesak dan menghimbau para pimpinan nasional baik dari kalangan pemerintah, Politiisi, Ormas dan pimpinan keagamaan untuk jangan larut akan adanya agenda pecah belah persatuan dan kesatuan serta penghancuran  kebhinekaan dan Pancasila yang dilakukan kepentingan asing dengan kepentingannya di Indonesia,” cetusnya.

Arief tambahkan, sudah saatnya tidak lagi berkutat dalam perbedaan.”Harus keluar dari perbedaan dan bersatu untuk membangun kedaulatan negara dalam Ekonomi, Politik dan Sosial untuk kesejahteraan bangsa Indonesia,” jelasnya lagi.

Selanjutnya, dirinya menyampaikan, sebaiknya hentikan sudah semua aksi aksi saling balas dan saling tolak, rasisme, diskriminasi.

“Kalau ada ketidak puasan kita serahkan saja pada proses hukum yang berlaku, seperti dalam kasus Ahok misalnya atau kasus lain yang bersentuhan dengan politik dan sosial,” imbuhnya.

“Masih mengunung dan masih luas bagi Anak bangsa untuk punya tanggung jawab bersama dalam membangun negara,” terangnya.

“Kami kaum Buruh indonesia yang selalu berjuang dan menyumbangkan pikiran dan tenaga kami dalam mengisi pembangunan indonesia,” jelasnya.

Ditambah lagi, sambungnya mengatakan kalau selama ini tidak pernah saling punya rasa perbedaan ataupun antirasis, dan diskriminasi terhadap golongan dan agama manapun, kami kaum Buruh Tani, Nelayan  Indonesia hanya mengenal persatuan dan kesatuan, saling membantu  untuk memciptakan kesejahteraan.

“Karena itu kami himbau sudahi semua rasa saling ejek mengejek, saling balas dalam hal perbedaan politik. Mari bersatu dan tegakkan NKRI dan pertahankan Pancasila,” Imbuhnya.[Nicholas]

Comment