Dugaan Penyimpangan Pelaksanaan Preservasi Jalan Mantingan Hingga Caruban

Berita443 Views

Foto;Shohib/radarindonesianews.com
Shohib.[radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, NGAWI – Long Segment merupakan penanganan preservasi jalan dalam batasan satu panjang segmen yang menerus (bias lebih dari satu ruas) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kondisijalan yang seragam yaitu jalan mantap dan standars epanjang segmen.

Long Segment meliputi beberapa lingkup kegiatan (output) yaitu pelebaran, rekonstruksi, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan.Long Segment menerapkan indicator kinerja terhadap 4 komponen jalan yakni Perkerasan, Bahu, Drainase dan Perlengkapan Jalan.

Dalam pelaksanaan long segment terdapat 6 filosofi yakni tercapainya jalan mantap dan standar, meliputi empat komponen jalan, persyaratan indikator kinerja, inspeksi harian, pembayaran berasarkan volume, fleksibilitas (optimasi program dan dana tersedia).

Untuk lingkup kegiatan pemeliharaan menggunakan beberapa Manual yakni Survey Kondisi Jalan untuk Pemeliharaan Rutin Jalana dapun Ruang Lingkup Survai kondisi jalan yang diuraikan dalam manual tersebut digunakan selama pelaksanaan Pemeliharaan Rutin dalam tahun anggaran yangb ersangkutan pada ruas-ruas jalan yang sudah ditentukan sehingga dapat ditetapkan dan disusun urutan prioritas kegiatan sesuai kondisi lapangan sebenarnya.

Selanjutnya Perbaikan/standar untuk Pemeliharaan Rutin Jalan, Manual ini disiapkan untuk digunakan sebagai pedoman bagi Satuan Kerja maupun Pejabat Pembuat Komitmen dilingkungan Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Direktorat Jenderal Bina Marga, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin untuk jalan Nasional,Propinsi, dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia,Manual ini Memuat dari mulai daftar pemeliharaan rutin, metode perbaikan standar untuk setiap kerusakan yang dilengkapi dengan persyaratan material.

Namun pelaksanaan preservasi secara long segment masih meyisakan celah yakni masih lemahnya pengawasan pada perbaikan standard dan material yang digunakan serta rawan penyimpangan”.terang luqman dari LSM Neges Indonesia.

Pada edisi sebelumnya terkait berita pelaksanaan Pelaksanaan Preservasi dan Pelebaran Jalan Mantingan – Ngawi – Maospati – Madiun – Caruban – Ponorogo di duga tidak dikerjakan sesuai spesifikasi teknis dan gambar rencana, yang dimenangkan PT. NUSANTARA MAKMUR SADHANA dengan Harga penawaranRp 44.361.610.000,00 dari HPS Rp 56.870.540.000,00.

Sampai berita ini diterbitkan Gatot PPK Ruas Jalan Mantingan – Ngawi – Maospati – Madiun – Caruban – Ponorogo ataupun Sodeli Satker PJN Wilayah II Surabaya, belum memberikan keterangan apapun. Seyogyanya pengendalian dan pengawasan mutu pelaksanaan preservasi jalan harus dilakukan secara ketat dan tepat agar output yang didapat bisa maksimal bukan asal jadi. (Shohib)

Berita Terkait

Baca Juga

Comment