 |
| Anggota Pansel Kompolnas |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 50 dari 80 calon anggota Komisi Kepolisian
Nasional periode 2016 – 2020 dinyatakan lulus mengikuti ujian tertulis
tahap dua. Di antara yang lulus 4 orang perwakilan dari pers.
Masing-masing, Ketua Forum Wartawan Polri (FWP), Gardi Gazarin (Suara
Pembaruan), mantan Ketua FWP yang juga sebagai incumbent, Edi Saputra
Hasibuan, Nurudin Lazuardi (Rimanews.com), dan Syaiful Rahman Albanjari
(WartaTV). Dengan demikian mereka berhak mengikuti ujian tahap ke tiga,
tes asessment dan wawancara yang akan diadakan pada Minggu (20/3)
mendatang.
Nasional periode 2016 – 2020 dinyatakan lulus mengikuti ujian tertulis
tahap dua. Di antara yang lulus 4 orang perwakilan dari pers.
Masing-masing, Ketua Forum Wartawan Polri (FWP), Gardi Gazarin (Suara
Pembaruan), mantan Ketua FWP yang juga sebagai incumbent, Edi Saputra
Hasibuan, Nurudin Lazuardi (Rimanews.com), dan Syaiful Rahman Albanjari
(WartaTV). Dengan demikian mereka berhak mengikuti ujian tahap ke tiga,
tes asessment dan wawancara yang akan diadakan pada Minggu (20/3)
mendatang.
“50 nama yang diumumkan ini selanjutnya akan mengerucut lagi pada
tahap berikutnya,” ujar ketua panitia seleksi calon anggota Kompolnas
Komjen Pol (Pur) Imam Sujarwo di Kantor Kompolnas, Kamis (17/3).
tahap berikutnya,” ujar ketua panitia seleksi calon anggota Kompolnas
Komjen Pol (Pur) Imam Sujarwo di Kantor Kompolnas, Kamis (17/3).
Imam mengatakan 30 peserta lainnya yang tidak lolos mengikuti seleksi
berikutnya disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang kepolisian.
“Kan wajar ketika mereka dilakukan tes tertulis dinyatakan tidak lulus
karena memang tidak paham soal kepolisian,” ujarnya.
berikutnya disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang kepolisian.
“Kan wajar ketika mereka dilakukan tes tertulis dinyatakan tidak lulus
karena memang tidak paham soal kepolisian,” ujarnya.
Terkait dengan integritas calon anggota Kompolnas, Ketua Pansel
Kompolnas mengharapkan peran serta masyarakat untuk memberikan informasi
dan rekam jejak para calon sebagai masukan bagi panitia seleksi.
Kompolnas mengharapkan peran serta masyarakat untuk memberikan informasi
dan rekam jejak para calon sebagai masukan bagi panitia seleksi.
“Informasi dari masyarakat kami tunggu hingga 11 April 2016. Masukan
dari masyarakat sangat penting dan harus dilengkapi dengan data,” ujar
Imam.
dari masyarakat sangat penting dan harus dilengkapi dengan data,” ujar
Imam.
Model seleksi penjaringan calon anggota Kompolnas kali ini tergolong
bagus dan selektif. Dimana metodeloginya berbeda dengan periode
sebelumnya.
bagus dan selektif. Dimana metodeloginya berbeda dengan periode
sebelumnya.
Hal itu dibenarkan oleh Wakil Ketua Pansel Sarlito Wirawan yang
menyebutkan bahwa metodeloginya menyerupai fit and proper test di KPK.
“Assesment itu lebih tinggi dari test psikology,” jelas Sarlito. (Kds/bb)
menyebutkan bahwa metodeloginya menyerupai fit and proper test di KPK.
“Assesment itu lebih tinggi dari test psikology,” jelas Sarlito. (Kds/bb)
Comment