![]() |
Forum Syuhada Indonesia (FSI) saat berunjuk rasa.[Nicholas/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Forum Syuhada Indonesia (FSI) gelar aksi unjukrasa di
depan kantor KPU DKI, Jumat (17/02). Dalam aksinya FSI yang dikomandoi Diko Nugroho,
menuntut KPU DKI untuk tidak menutupi segala bentuk
kecurangan yang ada di Pilkada DKI Jakarta.
depan kantor KPU DKI, Jumat (17/02). Dalam aksinya FSI yang dikomandoi Diko Nugroho,
menuntut KPU DKI untuk tidak menutupi segala bentuk
kecurangan yang ada di Pilkada DKI Jakarta.
Dalam orasinya, Panglima Forum Syuhada Indonesia (FSI)
itu menyampaikan tiga tuntutan kepada KPUD DKI. Yang Intinya, tambah dia,
jangan ada intervensi dari pihak asing dalam proses demokrasi Pilkada
serentak khususnya Pilgub DKI.
itu menyampaikan tiga tuntutan kepada KPUD DKI. Yang Intinya, tambah dia,
jangan ada intervensi dari pihak asing dalam proses demokrasi Pilkada
serentak khususnya Pilgub DKI.
“KPU dan Bawaslu
wajib lawan intervensi asing demi DKI dan NKRI. Jangan gadaikan
netralitas dan independensi hanya karena dana hibah,” serunya dalam orasi.
wajib lawan intervensi asing demi DKI dan NKRI. Jangan gadaikan
netralitas dan independensi hanya karena dana hibah,” serunya dalam orasi.
Diko mengatakan bahwa KPU DKI Jakarta bahkan indikasinya dirasa
juga melakukan pembocoran informasi-informasi dan aparat membiarkan itu
terjadi.”Karena komisioner dan aparat mudah dibeli oleh pihak yang
berkepentingan,” tukasnya.
juga melakukan pembocoran informasi-informasi dan aparat membiarkan itu
terjadi.”Karena komisioner dan aparat mudah dibeli oleh pihak yang
berkepentingan,” tukasnya.
Para demonstran juga mendesak mundur seluruh komisioner KPU DKI Jakarta, bila
dirasa tidak mampu laksanakan Pilkada yang jujur dan adil. “Mohon
jangan gadaikan netralitas dan Independensi KPU hanya karena dana hibah.
KPU DKI Jakarta diduga sudah menerima suap dengan dalih dana hibah dan
CSR, KPU DKI Jakarta dengan serakahnya menerima suap
tersebut,” kata Diko Nugroho dalam orasinya di depan kantor KPU DKI.
dirasa tidak mampu laksanakan Pilkada yang jujur dan adil. “Mohon
jangan gadaikan netralitas dan Independensi KPU hanya karena dana hibah.
KPU DKI Jakarta diduga sudah menerima suap dengan dalih dana hibah dan
CSR, KPU DKI Jakarta dengan serakahnya menerima suap
tersebut,” kata Diko Nugroho dalam orasinya di depan kantor KPU DKI.
Saat perwakilan demonstran ingin menemui komisioner, tidak satupun
dari komisioner KPU DKI Jakarta yang mau bertemu. Hal ini tentu membuat
kecewa pengunjuk rasa.
dari komisioner KPU DKI Jakarta yang mau bertemu. Hal ini tentu membuat
kecewa pengunjuk rasa.
Soal IT, bahkan lanjut
Diko “Bahwa sistem IT KPUD dalam rangka untuk rekapitulasi suara
pemilihan tapi malah error. Ini bagian proxy dari agen asing merusak
sistem, intinya memasukkan agenda mereka untuk kepentingan pilkada,”
lanjutnya.
Diko “Bahwa sistem IT KPUD dalam rangka untuk rekapitulasi suara
pemilihan tapi malah error. Ini bagian proxy dari agen asing merusak
sistem, intinya memasukkan agenda mereka untuk kepentingan pilkada,”
lanjutnya.
“Semoga dalam putaran kedua yang
akan dilaksanakan bulan April mendatang tidak ada lagi alasan KPUD,
Bawaslu alami kebocoran. Sebab sudah beberapa kali hal ini terjadi,
namun tak ada pengawasan super ketat,” tandasnya.[Nicholas]
akan dilaksanakan bulan April mendatang tidak ada lagi alasan KPUD,
Bawaslu alami kebocoran. Sebab sudah beberapa kali hal ini terjadi,
namun tak ada pengawasan super ketat,” tandasnya.[Nicholas]
Comment