RADARINDONESIANEWS.COM, KLATEN — Semangat jamaah MT Tombo Ati Masjid Nurul Islam, Dukuh Krajan, Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten memeriahkan harlahnya yang ke-15 dengan mengadakan beberapa acara, di antaranya healing ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Kraton Surakarta, dan Pasar Klewer, Ahad (13/8/2023).
Acara healing yang bertema “Ngaji Kuwi Wajib, Healing Kuwi Yo Penting” itu diikuti oleh 63 orang dengan mengendarai dua sepur mini dan satu mobil avanza.
MT Ati yang dibentuk seiring berdirinya masjid Nurul Islam kini memiliki jemaah kurang lebih 90 orang yang semula hanya enam orang. Karena kesabaran pengurus masjid yang diketuai oleh Maryana, salah seorang penyuluh agama Islam di KUA Kecamatan Karanganom saat ini, MT Tombo Ati semakin berkembang dan maju.
Selain healing, MT Tombo Ati juga mengadakan pengajian umum pada 27 Juli 2023 lalu. Pengajian yang bertema “Ojo Leren Anggonmu Ngaji” menghadirkan KH. Mujiharno, S.Ag dari Sleman dan Majelis Asyiqol Musthofa dari Klaten.
Pengajian yang digelar dalam rangka Harlah MT Tombo Ati tersebut dihadiri lebih 500 jamaah memenuhi ruangan, teras, halaman, serta jalan sekitar masjid Nurul Islam.
Rasa syukur disampaikan Maryana karena warga sekitar masjid Nurul Islam sangat antusias beribadah apalagi sejak adanya MT Tombo Ati ini. Maryana menyampaikan bahwa dulu sebelum ada masjid dan MT ini, Dukuh Krajan dianggap daerah abangan karena minimnya orang yang beribadah.
“Alhamduillah, Dukuh Krajan saat ini menjadi Dukuh yang religi. Terbukti sering mengadakan even pengajian akbar dan setiap pengajian tingkat desa atau kecamatan, warga Dukuh Krajan pasti ada yang hadir. Hal yang menggembirakan 99 % warga Krajan menjalankan salat lima waktu,” kata Maryana.
Sementara itu, Sriyani, salah seorang jemaah yang ikut MT Tombo Ati merasakan manfaatnya setelah ada masjid dan MT ini. Ia mendapatkan ilmu agama yang selama ini belum diketahuinya.
“Saya sangat senang dan bersyukur karena setelah ada MT ini saya jadi tahu ilmu agama sedikit demi sedikit, mana yang benar dan salah menurut Islam. Selain itu, warga di sini semakin akrab karena terjalin silaturahminya. Saya mengharapkan pengajian ini terus ada sehingga memberi manfaat dan keberkahan untuk semuanya. Aamiin,” pungkas Sriyani.[]
Comment