Islam Solusi Maraknya Tawuran Pelajar

Opini947 Views

 

 

 

Penulis : Dahlia | Aktivis Muslimah Pekanbaru

__________

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA–  Tawuran pelajar terjadi kembali di berbagai daerah, mirisnya terjadi di awal tahun ajaran baru setelah liburan. Selain mereka bersiap untuk ke sekolah mereka juga siap untuk kehilangan nyawanya di jalanan. Di beberapa daerah, tawuran antar pelajar terjadi lagi.

Hal ini tentu saja membuat situasi pendidikan menjadi tidak nyaman. Bahaya kejahatan selalu mengintai di mana-mana.

Fenomena ini menunjukkan lemahnya kepribadian anak dan sistem pendidikan hari ini yang berbasis sistem sekuler kapitalisme

Dikutip dari Beritasatu.com (23 Juli 2023),  sebanyak 20 pelajar menangis massal dan bersimpuh di kaki orang tua mereka saat dipertemukan di Polsek Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/7/2023). Para pelajar ini sebelumnya diamankan karena hendak tawuran dengan membawa senjata tajam.

Para remaja yang rata-rata baru saja dusuk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) ini, menangis bersimpuh di kaki orang tua mereka saat dipertemukan di depan kantor Polsek Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Beritasatu juga memberitakan, tak hanya para pelajar, orang tua pun turut menangis hari melihat anaknya bebas dari kurungan yang tak lebih dari 1×24 jam.

Tawuran pelajar itu masalah sistemis, jadi untuk menyelesaikan masalah ini dibutuhkan solusi yang sistemis juga. Kalau kita mempelajari masalah pelajar ini secara mendalam, maka masalah ini terjadi karena efek penerapan sistem sekuler kapitalisme. Imbasnya sangat luas dan sangat memprihatinkan terhadap kehidupan pelajar dan pendidikan di negeri ini

Jangan diremehkan kenakalan remaja seperti tawuran ini. Karena tawuran pelajar berisiko menyebabkan trauma, cacat hingga menyebabkan kematian. Sementara efek jangka panjang lainnya, bisa menimbulkan konflik yang semakin sulit diselesaikan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan tawuran antar pelajar

Pertama, sentimen negatif. Penyebab tawuran pelajar adalah terjadinya sentimen negatif atau rivalitas antar pelajar atau hubungan buruk antar sekolah. Rivalitas ini sangat beresiko menyebabkan tawuran

Kedua, krisis Identitas. Krisis Identitas terjadi karena pemahaman sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) sehingga banyak dari pelajar yang tidak tahu tujuan hidupnya untuk apa

Ketiga, kurangnya pengawasan dari para orang tua atau wali. Penyebab tawuran pelajar adalah kurangnya pengawasan dari para orang tua atau wali. Melakukan pengawasan pada remaja ini penting agar perilaku agresif dan aktif secara kriminal tidak tumbuh.

Pengawasan yang kurang baik bisa menjadi penyebab tawuran pelajar, karena anak-anak yang pengawasannya buruk bisa membuat anak atau remaja mudah bergaul dengan orang yang salah. Pengawasan yang lemah inilah yang bisa menyebabkan anak atau remaja terlibat dalam tawuran

keempat, ketegasan sekolah dan negara.
Salah satu penyebab tawuran pelajar adalah kurangnya ketegasan dari pihak sekolah dan pemerintah untuk menangani. Sekolah atau lembaga pendidikan sangat memiliki peran kuat dalam mencegah terjadinya tawuran dan alat menekan yang ampuh daripada penyebab tawuran pelajar.

Perilaku tawuran memang bukan hal yang mudah dicegah atau di hilangkan. Namun jika dibiarkan akan membahayakan dunia pendidikan secara umum dan pelajar itu sendiri. Mereka akan kehilangan identitasnya sebagai pelajar (yang memiliki adab).

Islam bukan hanya sekedar agama yang mengatur dalam hal ibadah semata, lebih dari itu, Islam adalah solusi bagi semua problema kehidupan. Karena Islam agama yang memiliki aturan lengkap termasuk dalam hal tawuran pelajar ini.

Islam melarang umatnya berbuat yang mendatangkan mudharat. Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri ra,  sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Tidak boleh melakukan perbuatan (mudharat) yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain“.
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni).

Ada beberapa hal yang akan menjadi solusi untuk persoalan tawuran pelajar jika Islam diterapkan secara kaffah.
Pertama, Islam memberikan petunjuk tentang cara membentuk karakter pelajar yang baik. Dalam hal ini, butuh dukungan dari keluarga. Orang tua berperan penting mendidik anak dengan panduan Islam. Materi tentang jalan menuju iman (thariqul iman) harus dipahami oleh anak sehingga anak paham hakikat kehidupan dan tujuan hidupnya.

Kedua, lingkungan sosial yang positif yang saling mendukung dan saling support antartetangga dan antarorang tua siswa. Media sosial tidak boleh menayangkan kekerasan fisik/nonfisik yang dapat dicontoh oleh anak, seperti bullying dan seterusnya.

Syariat Islam yang menentukan batasan baik/buruk, juga tentang halal/haram yang semuanya sudah jelas, Sehingga batas kesopanan dan adab bukan ditentukan oleh pendapat individu,

Ketiga, negara dalam sistem Islam menerapkan aturan tegas dan sistem sanksi yang bisa memberikan efek jera. Jadi, Islam dengan tegas melarang kekerasan, menyakiti orang lain dan melakukan kejahatan baik verbal maupun fisik.

Pelajar juga harus tahu bahwa kejahatan (jarimah) dalam sistem Islam itu memiliki sanksi yang tidak main-main. Sanksi dalam Islam bisa membuat efek jera supaya tidak ikut-ikutan tawuran dan tentunya sistem Islam bisa mendekatkan jiwa manusia kepada Sang Khalik, Allah Swt.. Wallahualam.[]

Comment