![]() |
Konsumen mendatangi kantor JNE untuk mencari barang yang dikirimnya.[Roy/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, CIANJUR – Suasana di sebuah ruko, terletak di Jalan Raya Bandung, Desa
Sabandar, Karang Tengah, Cianjur, Jawa Barat terlihat riuh rendah, lain
dari biasanya, Minggu (31/1), kemarin.
Sabandar, Karang Tengah, Cianjur, Jawa Barat terlihat riuh rendah, lain
dari biasanya, Minggu (31/1), kemarin.
Puluhan orang, sebagian nampak bergerombol di depan toko, sebagian lagi
hilir mudik. Sementara dua orang sibuk mengaduk-aduk tumpukan paket di
ruko tersebut. Salah seorang pria berperawakan tinggi, mengatakan ia
sedang mencari paket kiriman miliknya yang sudah sepekan tak kunjung
diterima oleh alamat yang ditujunya.
“Saya jauh-jauh dari Jakarta ingin tahu dokumen saya sudah sampai apa
belum, sebab isi dokumennya sangat penting,” ucap Joshua salah satu
pengirim paket tersebut.
![]() |
Barang-barang kiriman konsumen yang masih berada di JNE.[Roy/radarindonesianews.com] |
kepada koleganya Dita di Jalan Cibeber, Rt 11, Rw 12, Cianjur. Namun
dokumen itu tak kunjung sampai ke tangan Dita. “Saat saya telurusi dari
komputer JNE pusat Jakarta, mereka mengatakan sudah sampai di Cianjur,
tapi kolega saya belum menerimanya,” katanya.
Bahkan kata Joshua, saat ia telusuri ke JNE Cabang Bandung sebagai induk
dari JNE Cianjur, dokumen itu ditegaskan ada di Cianjur. “Tapi saat
saya ke sini barang itu gak ada, sejak pagi saya tungguin mereka mencari
dokumen saya tak kunjung ketemu, ungkap Joshua, Senin, (1/2).
Sementara itu, cerita Widya Ningsih, gadis manis asal Cianjur kota
awalnya membeli sepasang sepatu via online, dari penjualnya di Bogor,
namun hingga empat hari ia tak kunjung mendapatkan barang yang
dibelinya.
“Penjual udah kasih saya no resinya, tapi barangnya gak ada di sini, alasan JNE cianjur masih di Bandung,” ucapnya.
Konsumen lainnya lebih miris lagi, dari Joshua dan Widya. Iwan Arab,
penduduk jalan kesederhanaan Cianjur mengatakan, saudara laki-lakinya
dari Jakarta sepekan lalu mengirimkan beberapa pasang baju pengantin ke
Cibubur melalui JNE, sampai detik ini ia belum menerima paket tersebut.
“Mana pestanya besok lagi ini, saya belum ada baju pengantin,” ucapnya.
Saat hal ini di konfirmasi kepada pihak JNE Bandung, costumer service
JNE bandung Ahmad Zainal meminta maaf atas ketidak-nyamanan ini.
Dikatakan Zainal, proses peralihan antara agen sebelumnya dengan agen
baru menimbulkan kekacauan jasa pengiriman tersebut.
“Kami mohon maaf karena ini masa transisi agen di Cianjur,” ucapnya.
Menurut Zainal, dikarenakan proses transisi ini sejumlah sistem di
Cianjur belum terpasang dengan baik. Sementara dari segi sumberdaya
manusianya menurutnya terbilang masih baru.
Sementara itu, sejumlah orang yang bergerombol di depan ruko mengatakan
mereka adalah para kurir JNE cabang cianjur yang sedang melakukan
protes.
Seorang kurir yang berwajah lebih tua mengatakan, seluruh kurir saat ini
sedang mogok kerja, karena mereka dibebankan harus mengganti paket yang
hilang, sementara paket tersebut belum diambil oleh kurir di dalam
gudang. “kami semua dipotong gaji bila ada barang yang hilang,” ucapnya.
Kurir lain menimpali, sejak gudang JNE berpindah ke gedung baru, banyak barang yang hilang namun kurir yang menanggung bebannya.[roy]
Comment