Ketua Aliansi Pemuda NTB, Dian Sandi Utama.[Nicholas/radarindonesianews.com] |
“Disinyalir membawa senjata tajam dan lain lain. Kalau sudah seperti itu, itu bukan aksi lagi namanya namun terkesan ingin menyerang fisik Fahri Hamzah secara langsung,” tukasnya.
Dian keberatan peristiwa tersebut, karena bagaimanapun juga Bung Fahri Hamzah adalah wakil dari dapil NTB.”Sedianya dari Bandara, Fahri akan melanjutkan perjalanan ke kantor Gubernur Sulut. Keributan sempar terjadi di kantor Gubernur namun polisi bisa segera mengatasinya,” ungkapnya.
Menurutnya, selepas melihat dan meninjau ulang video yang beredar, nampak begitu mengerikan.”Aksi anarkis seperti itu seperti zaman batu, bawa golok, panah dan senjata tajam lainnya,” ujarnya.
Selanjutnya, Dian panggilan akrab Dian Sandi Utama menjelaskan bahwasanya kedatangan Fahri Hamzah merupakan kunjungan kerja untuk menghadiri undangan KAMMI dalam rangka dialog publik dan pidato kebangsaan.”Kami sangat sayangkan Intel Kapolda Sulut tidak sanggup menangkap rencana aksi dan mengantisipasi kejadian itu,” ujarnya.
Maka itulah, Ketua Aliansi Pemuda NTB-Jakarta ini menyatakan, masyarakat Manado, Sulawesi Utara tidak seperti itu.”Sangat yakin aksi di Bandara Sam Ratulangi disebabkan adanya provokasi yang telah menyulut kebencian terhadap Fahri Hamzah,” tandasnya.
“Persoalan ini sangat serius! Kami meminta aparat penegak hukum, khususnya Kapolda Sulut bertindak mengusut dan menangkap pelaku provokasi itu. Di sini kami hidup berdampingan dengan baik bersama masyarakat Sulawesi Utara. Jangan sampai persoalan ini menjadi konflik yang mengancam terjadinya pertumpahan darah,” Imbuhnya.[Nicholas]
Comment