Kisah Si Kecil ‘Thumbelina’, Keajaiban Terjadi 12 Tahun Kemudian

Berita511 Views
Foto: copyright diply.com
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Setiap anak lahir dengan membawa keajaibannya sendiri. Bahkan bayi
yang tadinya dianggap tak bisa bertahan lama ternyata bisa tumbuh jadi
anak yang sehat. Seperti yang terjadi pada Kenadie Jourdin-Bromley.

Kenadie terlahir dengan bobot 2,5 pounds (sekitar 1,13 kilogram). Dilansir dari laman diply.com,
saking kecilnya tubuhnya, para perawat sampai menjulukinya Thumbelina.
Para dokter pun memberitahu Ibu Kenadie, Brianne Jourdin kalau putrinya
tersebut ada kemungkinan mengalami kerusakan otak dan hanya bertahan
hidup beberapa hari. Kenadie pun segera dibaptis. Dan tak ada yang
menyangka kalau 12 tahun kemudian, Kenadie menunjukkan keajaibannya
sendiri.


Foto: copyright diply.comFoto: copyright diply.com

Kini
Kenadie berusia 12 tahun, meski tubuhnya mungil tapi ia sangat aktif.
Dia bahkan menyukai aktivitas berenang, bermain hockey, dan melakukan
hal-hal lain seperti anak remaja lain pada umumnya. Meski begitu, setiap
hari adalah perjuangan tersendiri bagi Kenadie, ia mengidap kondisi
genetik langka yang disebut primordial dwarfism yang hanya menimpa
sekitar 100 orang di dunia.
 

Primordial
dwarfism menyebabkan perkembangan yang di bawah normal, tubuh yang
kurus, dan tulang yang sangat rapuh. Dengan kondisi ini, organ tubuh dan
tulang akan berukuran lebih kecil dari ukuran normal. Seseorang yang
mengidap ini berisiko besar terkena lethal aneurysms dan berbagai
komplikasi kesehatan lainnya. Biasanya harapan hidupnya juga tak
melebihi usia 30 tahun. 
 
Foto: copyright diply.comFoto: copyright diply.com

Gadis
yang kini memiliki tinggi tubuh hanya sekitar 1 meter dan bobot seperti
balita berusia 2 tahun ini tetap menjalani hari-harinya seperti biasa
meski mengidap kondisi genetik langka. Baju yang dipakai pun kebanyakan
baju yang sebenarnya untuk balita.

Di balik masalah kesehatan
yang dimilikinya, Kenadie tetap menunjukkan prestasinya. Terbukti dengan
berhasilnya ia ikut berkompetisi di Special Olympics yang ke-13 di
Ontario. “Dia tak rendah diri jadi orang yang berbeda. Sungguh hari yang
luar biasa,” ujar Brianne yang sangat bangga pada putrinya tersebut.


Foto: copyright diply.comFoto: copyright diply.com

Meski
berbeda dari anak kebanyakan, Kenadie tetap aktif menjalani
hari-harinya dengan pergi ke sekolah, bermain, dan berjalan-jalan dengan
teman-temannya. “Harapanku ke depannya untuk Kenadie adalah aku hanya
ingin ia bahagia dan bisa menemukan hal-hal yang bisa membuatnya bahagia
dan tersenyum,” kata Kenadie.

Wah, luar biasa sekali ya semangat
dan inspirasi yang bisa kita dapat dari Kenadie. Meski terlahir
berbeda, ia tetap membuktikan kalau hidup bisa dijalani dengan semangat
optimis dan bahagia.[vem]

Comment