KTT OKI Diharap Beri Solusi Konkret atas Palestina

Berita590 Views
Dua tentara Israel berhadapan dengan seorang gadis kecil Palestina (Reuters)
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, berharap
persoalan Palestina tidak dilupakan oleh apapun.  Karena saat ini
konflik ISIS, Suriah, seolah menenggelamkan isu persoalan Palestina.

Karena itu, Sukamta mendukung konferensi OKI yang ke-5 yang mengangkat isu utama soal Palestina.

“Saya harapkan ada solusi dan aksi yang konkret yang bisa kita lakukan
bersama. PBB sepertinya juga tidak terlalu bisa kita harapkan, karena
resolusi DK PBB sering tidak digubris oleh Israel,” katanya, Minggu, 6 Maret 2016.

Sukamta berharap dengan pertimbangan yang matang tentunya, negeri-negeri
Arab dan Muslim lainnya sebaiknya memutuskan hubungan diplomatik dengan
Israel, demi terwujudnya kemerdekaan Palestina yang terus menemui jalan
buntu dan Israel terus melanggar hukum internasional.

Menurut Sekretaris Fraksi PKS ini, bagi umat Islam, tanah Palestina
wajib diperjuangkan karena di sana ada Baitul Maqdis yang di dalamnya
terdapat Masjid al Aqsha yang merupakan kiblat pertama umat Islam dan
tempat Isra’-nya Nabi Muhammad SAW.

Palestina bukan hanya milik bangsa Palestina saja, tapi milik umat Islam
di seluruh dunia. Dia bercerita bagaiamana ada seorang nenek yang
memiliki sebidang tanah di dekat kompleks Baitul Maqdis, bangunannya
sangat strategis karena menempel dengan Baitul Maqdis.

Israel kemudian menawar tanah dan rumahnya itu dengan harga sangat
tinggi. Sang nenek tidak mau untuk menjualnya meski dengan harga 1 juta
dolar. Beliau hanya mau menjual tanah tersebut jika surat jual beli
tanahnya ditandatangani langsung oleh pemiliknya.

Lantas orang Israel bertanya siapa yang memiliki tanah itu? Bukankah si
nenek tadi yang punya? Lalu sang nenek dengan tegas mengatakan bahwa
umat Islam di seluruh dunia yang memiliki tanah ini.

Karena itu, beliau baru mau menjualnya jika seluruh umat Islam yang
berjumlah 1 miliar jiwa lebih datang ke Palestina untuk menandatangani
surat jual belinya.

Karena itu, kisah nenek ini harus menjadi cambuk untuk kita bahwa jangan
sampai persoalan Palestina terlupakan oleh apapun juga. Bahkan ketika
bendera Palestina sudah berhasil berkibar di PBB.

“Tapi saya katakan jangan senang dulu, jangan terlena, karena perjuangan
masih panjang. Faktanya, meskipun bendera Palestina sudah berkibar di
PBB, agresi Israel di Palestina tetap saja berlangsung dan makin
menjadi-jadi,” katanya.

Selain itu, pembunuhan masih menjadi pemandangan sehari-hari. Seolah
berkibarnya bendera Palestina sudah berkibar di PPB tapi tidak berarti
apa-apa.[vv]

Comment