![]() |
Demo penistaan agama.[Gofur/radarindonesianews.com] |
JMNU menilai, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan sikap pembelaan yang membabi buta terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan Alquran dan penghinaan terhadap ulama seperti sikap Jokowi belakangan ini pasca aksi bela Islam 2, dapat dipastikan bahwa revolusi sosial niscaya akan terjadi.
“Kami ingatkan kepada Presiden, salah ambil langkah maka jabatan Anda sebagai taruhannya. Kami tahu bahwa orang-orang di belakang Ahok lah yang mendukung Anda menjadi Presiden,” demikian pernyataan tertulis M Adnan Rara Sina, Sekretaris Jenderal JMNU, Selasa (8/11/2016).
Dia menambahkan,“Tapi jika itu menyandera Anda dan mengorbankan umat Islam yang marah karena kitab sucinya dihina, maka kehancuran akan bersama Anda semakin dekat. Revolusi pasti terjadi jika Ahok tak ditangkap. Tanda-tandanya sudah nampak dari besarnya perhatian rakyat dan aksi protes di berbagai daerah”.
Lebih lanjut, JMNU melihat sikap Kapolri dari mimik wajah maupun pernyataan di televisi tampak bahwa Tito Karnavian dalam tekanan berat dan hanya bisa menuruti arahan dan perintah Presiden sehingga supremasi hukum terabaikan. Hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
JMNU menegaskan, semua ormas Islam termasuk NU dan Muhammadyah sudah bersikap agar proses hukum tetap berlanjut dan berkeadilan. “Untuk itu kami akan mengamankan Fatwa Ulama di bawah rois am KH. Ma’ruf Amin bahwa yang secara tegas mengatakan Ahok telah menista Alquran dan menghina ulama. “
“Pilihan ada pada Anda Bapak Presiden. Tangkap Ahok atau revolusi yang gelombangnya akan menyapu kekuasaan Anda,” tegasnya.
Comment