Vhiona Lee: Aku Takut Peristiwa 1998 Kembali Terulang

Berita579 Views
Vhiona Lee
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Artis cantik Vhiona Lee, belakangan ini merasakan  gundah gulana melihat perkembangan dan kondisi politik di tanah air khususnya peristiwa penistaan agama yang dilakukan Ahok hingga memancing kemarahan umat Islam di Indonesia dengan aksi massa lebih dari 2 juta orang turun ke jalan, Jumat (4/11).
“Jujur,  awalnya aku takut peristiwa 1998 kembali
terulang. Bukan apa apa kasian orang orang yang tidak bersalah kalau
sampai terkena dampaknya.” Ujar Vhiona khawatir.
Vhiona akui secara jujur,  ikut simpati sekaligus
kasian terhadap para pendemo di Aksi Damai 411 itu. Bagaimana pun juga
mereka hanya rakyat biasa,   sama seperti saya yang
berharap suaranya di dengar oleh Bapak Presiden tercinta  terkait dengan
permasalahan Bapak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Pak Ahok yang lamban dalam proses penanganannya.
Aksi unjuk rasa yang dilihat di berbagai
media dan info nyata dari teman teman yang hadir lanjut Vhiona, sebenarnya sangat tertib. Banyak juga alim ulama sampai kalangan artis
dangdut senior yang ikut. 
“Mereka setia menanti Bapak Presiden.
Namun yang di nanti nanti,  tak kunjung datang. Dari siang sampai
maghrib, dan akhirnya saat Isya terjadi kerusuhan yang datang dari para
penyusup dan provokator.” Ujar Vhiona lirih.
Vhiona menyesalkan dan sedih dengan jatuhnya korban dalam peristiwa tersebut akibat tembakan gas air
mata oleh petugas. 
Menurut artis yang suka mengamati peristiwa politik di tanah air ini,  kalau saja dari awal
Pak Jokowi dengan legowo menerima dan mendengarkan suara rakyat yang
bersatu untuk silaturahmi ke istana, mungkin hal ini tidak akan
terjadi. Mereka seharian menunggu dalam aksi damai itu dengan menahan rasa lapar, lelah dan letih.
Terkait dengan kasus penistaan agama yg
dilakukan Ahok,  Vhiona Lee  menyatakan,  “Saya  mengamati dengan menonton video rekaman ucapan Ahok berkali kali. Itu murni karena perkataan dan pemikiran Ahok sendiri,  tidak ada unsur dari orang lain sedikitpun.
Berita santer yang akhir akhir ini ramai diberitakan, terkait kata “pakai” dan “tidak
pakai”,.Vhiona mengurai analisanya. Menurutnya, apa perbedaan kata -kata Ahok yang meggunakan “pakai” dan tanpa “pakai”.
Perkataan Ahok tanpa kata “pakai” bermakna bahwa yang dituding
adalah ayatnya, lalu kalau menggunakan kata pakai,  apakah yang dituding
orang orang yang meyakini dan menggunakan surat Al Maidah sebagai
pedoman juga? Vhiona khawatir bahwa perkataan Ahok tanpa kata “pakai” itu justeru menyalahkan sumbernya. [Alquran/red]
“Untuk menilai Pak Ahok salah atau benar secara mutlak saya tidak
berani.  Itu urusan Allah Swt,  apalagi untuk urusan hukuman yang layak, 
saya  tidak berani.  Belum tentu juga Pak Ahok bersalah kan? 
Jadi serahkan saja pada Allah.” Ujar Vhiona.
Yang jelas tambah Vhiona, siapapun juga, baik rakyat jelata maupun petinggi negara,  tidak akan bisa lari dari hukum Allah.[gf]

Comment