Penulis: Maulinda Sari A.md | Aktivis Dakwah
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Oleh karena itu berbagai persiapan pun sudah dilakukan saat ini. Dikutip dari Laman Kemensos RI, terdapat tema dan logo Hari Pahlawan 2024. Tema Hari Pahlawan tahun ini adalah “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu”.
Sementara itu, seperti ditulis https://www.cnnindonesia.com, logo Hari Pahlawan 2024 merepresentasikan semangat meneladani perjuangan para pahlawan bangsa dalam keberanian, pengorbanan, dan semangat juang, meneruskan cita cita para pendiri bangsa dan mencintai negeri.
Tak dipungkiri jasa – jasa pahlawan atas negeri ini sangat besar. Mereka berjuang bersama rakyat mengusir penjajah. Lalu bagaimana sikap pemuda pemudi saat ini terhadap para pahlawan ? Bagaimana mereka mewujudkan keinginaan para pahlawan tersebut agar tidak terjajah oleh negara lain?
Sungguh ironi, jika melihat kondisi pemuda dan pemudi saat ini, terutama gen Z. Banyak persoalan yang dihadapi Gen Z saat ini dari UKT mahal, pengangguran, pinjol, gangguan mental dan lain – lain.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 2024, seorang remaja laki-laki melompat dari gedung parkir sepeda motor Metropolitan Mall, Bekasi.
Di Surabaya, Jawa Timur, seorang mahasiswa ditemukan meninggal karena dugaan bunuh diri, Selasa (01/10). Kemudian, dua hari berselang seorang mahasiswa di Semarang, Jawa Tengah ditemukan tak bernyawa disinyalir bunuh diri di indekos Kamis (03/10) sebagaimana ditulis BBC news.indonesia (10/10/2024).
Ini menandakan kesehatan mental anak muda yang sangat rapuh, mudah putus asa. Ditambah gempuran teknologi ponsel pintar dan media sosial yang membuat tak terpisahkan dari kehidupan sehari – hari. Teknologi memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental generasi muda di Indonesia.
Meskipun teknologi digital menawarkan akses luas ke informasi dan hiburan, tanpa pengelolaan yang bijak, hal itu dapat mengakibatkan gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. https://kumparan.com (21/10/2024).
Begitu rapuhnya mental dan daya juang generasi ini tentu harus menjadi kekhawatiran yang harus diselesaikan. Karena bagaimana kondisi negara dan bangsa ini kelak jika pemuda dan pemudinya begitu rapuh, mudah putus asa.
Semua ini tentu tak terjadi tiba – tiba. Semua hal yang menimpa rakyat ini baik orang dewasa dan para remaja gen Z adalah sebagai dampak dari sistem Dmdemokrasi liberal dan kapitalisme yang banyak melahirkan aturan rusak. Gen Z saat ini dijadikan sebagai objek sekaligus subjek meraih kepentingan kapitalisme global. Hasilnya mereka terjebak dalam gaya hidup rusak, mulai dari FOMO, konsumerisme, hedonisme.
Padahal sejatinya Gen Z memiliki modal besar sebagai agen perubahan, termasuk membangun sistem kehidupan yang shahih. Mereka adalah tumpuan harapan untuk mengubah kondisi umat saat ini yang sangat jauh dari kata sejahtera dan penuh dengan masalah.
Untuk itu diperlukan pemuda muslim yang paham politik, peduli dan bertanggung jawab akan nasib negaranya. Ia pasti akan mencintai dan berusaha membela negara dengan pembelaan yang tetap berada dalam koridor syara’ dan dalam bingkai ketaatan pada Allah Taala. Membawa bangsa dan negara ini menuju perubahan hakiki dengan islam kaffah.
Namun saat ini potensi pemuda tersebut dibajak oleh demokrasi liberal dan kapitalistik. Demokrasi liberal menjauhkan gen Z dari perubahan hakiki dengan Islam kaffah. Majunya pemuda menjadi politikus partai, sekaligus menduduki tempat strategis di kenegaraan, hanya untuk mengamankan kepentingan partai.
Mereka dididik untuk bersikap sekuler, mendukung demokrasi, dan semua yang bertentangan dengan Islam. Padahal hanya dengan sistem Islam generasi dan umat manusia akan selamat.
Untuk itu, gen Z membutuhkan partai yang akan membina gen Z secara shahih, yang mendorong terbentuknya gen Z berkepribadian Islam, yang akan membela Islam dan membangun peradaban islam.
Pembinaan inilah yang berperan menginkubasi generasi muda dengan pencerdasan perihal tsaqafah Islam politik sehingga mereka peka terhadap berbagai urusan umat, serta mampu melepaskan umat dari segala problematik kehidupan.
Dengan kata lain, selain berperan sebagai agen perubahan dan pengemban dakwah Islam politik, para pemuda juga mampu menjadi para ahli/pakar/intelektual di sektor-sektor kemaslahatan publik.
Dengan pembinaan ini juga membantu generasi memahami islam secara kaffah. Memperkuat aqidah dan menerapkan hukum syara’. Sehingga gen Z paham bahwa mengurusi urusan umat baik di dalam maupun di luar negeri adalah perintah dari Allah Swt, membantu memahami agenda – agenda jahat asing dengan berbagai pemahamannya baik sekularisme, kapitalisme dan liberalisme dapat merusak islam dan menguasai SDA dan SDM negara.
Walhasil Gen Z dapat membangun peradaban mulia dengan Islam sebagaimana yang dicontohkan Rosulullah Saw. Wallahu’alam bishowab.[]
Comment