Oleh: Fina Fauziah, Aktivis Muslimah
__________
RADARINDINESIANEWS.COM, JAKARTA — Di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung masih terancam tujuh bencana alam yang kerap melanda sejumlah wilayah. Hal ini membutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dan stakeholder termasuk pemangku kebijakan di pemerintahan.
Sebagaimana disampaikan Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bandung Wewen Mulyadi di Portal Bandung Timur di Jaga Balai Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung, Rabu 2 Februari 2022 bahwa di Kabupaten Bandung ada tujuh ancaman bencana alam yang selama ini kerap melanda dan harus menjadi kewaspadaan dini masyarakat.
Untuk mewaspadai ancaman bencana itu, perlu ada peringatan dini untuk mengurangi risiko bencana yang dialami warga setempat.”Tujuh ancaman bencana yang harus diwaspadai sedini mungkin di Kabupaten Bandung itu, yakni ancaman bencana banjir, longsor/gerakan tanah, angin puting beliung, gempa bumi, kekeringan dan kebakaran.
Bencana memang bagian dari fenomena alam yang terjadi atas kehendak Allah Swt. Namun patut ditelisik, sejauh mana peran manusia dalam memperparah peristiwanya. Ada bencana yang “murni” tersebab kekuasaan-Nya seperti gunung meletus, gempa bumi dan angin puting beliung. Namun, ada bencana di mana manusia “turut” menghadirkannya seperti banjir.
Memang bencana ini merupakan murni bencana alam, tidak seorang pun manusia turut campur di dalamnya. Tetapi di sisi lain ada kewajiban dari penguasa terkait mitigasi dan peringatan dini yang bisa diupayakan secara maksimal dalam penanganan sebelum terjadinya bencana.
Mitigasi bencana sudah seharusnya dilakukan oleh pemkab karena pemkablah yang memiliki data lengkap peta wilayah rawan bencana. Adapun relawan tugasnya sekedar membantu apa yang sudah direncanakan pemerintah terkait penanggulangan bencana. Relawan yang akhirnya turun tangan mengantisipasi bencana, menunjukkan abainya negara dalam memperhatikan keselamatan warganya
Kalau mau berkaca pada masa peradaban Islam dulu tentang penanganan bencana ini. Penguasa Islam sangat besar perhatiannya terhadap rakyat. Disediakannya berbagai fasilitas umum untuk melindungi rakyat dari bencana.
Mereka membayar para insinyur untuk membuat alat dan metode peringatan dini, mendirikan bangunan tahan bencana, membangun bunker cadangan logistik hingga melatih rakyat untuk tanggap darurat.
Salah satu contoh warisan ketangguhan pemerintahan Islam adalah seorang arsitek Muslim yang sangat terkenal bernama Sinan. Dia yang membangun berbagai bangunan tahan gempa termasuk masjid. Dia membangun masjid dengan konstruksi beton bertulang yang sangat kokoh, yang dapat membagi dan menyalurkan beban secara merata.
Di kemudian hari, masjid peninggalan peradaban Islam tidak hancur diterpa gempa bumi berkekuatan di atas 8 skala richter yang terjadi di Turki. Sementara bangunan modernnya justru hancur.
Pemerintah Turki sempat khawatir jika masjid-masjid tua itu nantinya akan roboh. Lalu diundanglah konsultan konstruksi dari Jepang untuk mempelajari dan mengatasi masalah itu. Tapi justru orang Jepang itu takjub dengan bangunan masjid yang kokoh di hadapannya.
Konsultan Jepang itu mengatakan bahwa dia yang malah belajar pada Turki. Karena Turki ternyata sudah memiliki teknologi konstruksi yang bagus sejak beratus ratus tahun lalu.
Inilah sejarah kegemilangan Islam yang patut menjadi renungan bagi penguasa saat ini. Betapa besar perhatiannya terhadap pengaturan urusan rakyat. Wallahu a’lam bishshawab.[]
Comment