Monster Seks Bebas Semakin Liar

Opini75 Views

 

 

Oleh: Moni Mutia Liza, S.Pd, Pegiat Literasi Aceh

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA- Miris, laman CNN Indonesia.com menulis bahwa tiga anak SD perkosa seorang anak usia enam tahun sebanyak lima kali. Tentu peristiwa ini begitu menyayat hati para orangtua sekaligus geram dengan tingkah laku anak-anak yang bertabrakan dengan norma norma agama dan hukum.

Bagaimana tidak, anak usia delapan tahun sudah hafal betul adegan dewasa bahkan tak tanggung-tanggung, ia juga mengajak temannya untuk melakukan perbuatan tersebut kepada anak perempuan usia enam tahun yang merupakan tetangganya.

Perbuatan asusila ini bukan lagi hal yang tabu. Pemerkosaan dengan pelaku mulai dari anak SD sampai SMA sudah menjadi berita yang sering kita dengar. Bahkan bukan satu kasus saja, melainkan ribuan kasus serupa.

Berdasarkan Sistem Informasi Perlindungan Perempuan dan anak (Simfoni PPA) tahun 2021, selama 10 bulan terakhir tercatat 11.149 kasus kekerasan terhadap anak. Bila dirata-ratakan, dalam sebulan terdapat 1.000 kasus. Ini menunjukkan kepada kita betapa bobroknya generasi saat ini. Seorang pelajar sejatinya disibukkan dengan mengembangkan bakat dan potensi akademik, justru sibuk dengan pikiran kotor dan aktivitas yang merugikan diri dan orang lain.

Tentu sebagai orang tua sangat khawatir dengan masa depan anaknya, jika kondisi mental remaja saat ini begitu liar dan sulit diarahkan. Salah satu penyebabnya adalah bebasnya mengakses video porno oleh para pelajar.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa, menkonsumsi pornografi akan menimbulkan efek kecanduan yang pastinya akan merusak kesehatan psikologi pelaku bahkan mendorong pelaku untuk melakukan perbuatan asusila selepas menonton video porno tersebut.

Menurut Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyatakan 66,6 persen anak laki-laki dan 62,3 persen anak perempuan di Indonesia menkonsumsi pornografi melalui media online. Artinya sebagian besar generasi di Indonesia pernah menonton video porno. Bukankah ini suatu musibah besar bagi bangsa ini?

Setelah begitu banyak kejadian asusila ini tentu kita tidak boleh berdiam diri melainkan harus membuat langkah langkah bersama untuk membasmi monster seks bebas ini. Namun, perlu dicatat bahwa, membasmi penyakit ini (pornografi) perlu peran negara. Karena keluarga dan sekolah tidak cukup mampu untuk membentengi generasi dari bahaya pornografi secara menyeluruh.

Harus ada sikap tegas pemerintah untuk memblokir semua situs pornografi dan pornoaksi. Pemerintah tidak boleh membuka kran seks bebas sedikit pun dari berbagai pihak yang diuntungkan dengan beredarnya situs pornografi.

Selain itu, perlu sanksi tegas bagi pelaku pelecehan seksual dan yang mengedarkan video porno di situs online atau sosial media.

Perlu digarisbawahi bahwa pembasmian monster sesk bebas hingga ke akar-akarnya akan sangat sulit dilakukan di bawah naungan sistem pemerintahan kapitalisme liberal yang mengagungkan kebebasan bertingkah laku.

Satu-satunya jalan paling logis dan sempurna untuk mengakhiri penyakit berbahaya ini adalah dengan menciptakan generasi rabbani diikuti kontrol masyarakat secara masif terhadap lingkungam sekitarnya serta peran negara menghentikan arus seks bebas secara tegs dan ketat.

Semua ini hanya dapat terwujud bila Islam diterapkan dalam bingkai individu, keluarga, masyarakat dan kehidupan bernegera.[]

Comment