“Meski dilanda prahara, ketua AMSA Zaynudin Arsyad ditahan sepekan lebih lamanya oleh aparat terkait dengan perkara terduga permufakatan jahat jelang aksi 313 yang lalu, namun tetap tak mengurungkan niat merayakan gerakan ‘Gema Gong Pancasila.” ungkap Raymond Far Far SH, selaku ketua panitia pelaksana kegiatan saat di lokasi.
Kemudian, sambung Raymond, Ketua MPR RI berhalangan hadir. Begitupun pihak Kemenhan dan perwakilan Dubes yang terundang sebelumnya.”Kualitas acara amat bermakna bagi generasi kedepan, mestinya kebudayaan dan peradaban suatu bangsa patut dibangun di dalam dimensi moral serta tatanan konsepsi Pancasila. Di dalam Pancasila terkandung nilai nilai ‘capital value’ bermakna bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” tukasnya singkat.
Hadir dalam kesempatan ini – perwakilan individu, sultan, lembaga adat, profesi, tokoh adat, lintas agama, dibarengi dengan beberapa tokohnya seperti Ferdinand (Presiden Anak Bangsa Sejahtera /ABS), Pdt. Sitompul (perwakilan Nasrani), Kanjeng Resi Herbayu raja Mataram (perwakilan raja raja Nusantara), Wardi Jien SH (Pimpinan Gema Gong Pancasila), Hj Mulyana Ichsan MM (perwakilan Muslim/agama Islam), Putri Mamuju Sulbar, Ely Yunarti perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Semua serangan dari luar dimana terjadi ketidakharmonisan di alam ini. Hingga terjadi distorsi,terguncang guncang dan dihantam, maka itulah kembai ke fitro masing nasing.Baik semua memperjuangkan perjuangan bersinergi seperti sebagaiman para pejuang masa lalu yang sehati dan sepikiran Maka sebelun berjuang untuk visi dan misi bangsa ini marilah perbaiki kualitas budaya bangsa,” imbuhnya kembali mengingatkan.
Irfan Maftuh Perwakilan AMSA menyampaikan turut apresiasi mendalam atas perayaan Harlah ke2 ‘Gema Gong Pancasila’ dan tentunya telah berkumpulnya baik pimpinan gong Pancasila, para raja dan pemangku adat yang menghadiri pula. Irfan mengatakan, bila rakyat bersatu dengan pemuda dan mahasiswa, yang tergabung dalam AMSA, dirinya meyakini rakyat akan sejahtera, akan tetapi bila rakyat ataupun masyarakat tidak bersatu dengan mahasiswa dan dipercaya bangsa ini akan dengan mudah diambil alih oleh asing dan aseng.
“Kami yang tergabung di dalam AMSA akan bergabung di dalam mengawal dan menjaga keutuhan NKRI dan kedaulatan bangsa Indonesia,” jelasnya menyerukan.
“Kembali pada jatidiri bangsa ini, karena kami tidak ingin bangsa ini dijajah dari berbagai dimensi, baik dimensi hukum politik, ekonomi dan budaya. Maka itu marilah para mahasiwa, pemangku adat, sultan, profesi bersatu dan menjalin gotong royong,” tandasnya.
Wardi Jien SH, Pimpinan Gema Gong Pancasila, mengingatkan kembali seremoni yang berlangsung di museum Kebangkitan Nasional ini, seraya flash back dengan mengheningkan cipta mengenang jasa pahlawan dan pejuang. Soalnya bila mengingat kembali hari ini di tempat ini, sambungnya mengemukakan semoga mengulang sejarah 1908 yang ketika itu era kebangkitan bangsa.
“Pancasila Indonesia adalah pancasila yang diturunkan leluhur kita, pilih asa, pilih asuh, dan pilih kasih. Inilah nilai sesungguhnya Pancasila yang harus diamalkan,” ungkap Wardi dengan tegas.
“Marilahi kita kawal bersama sama dari golongan pemuda dan rakyat Indonesia. Berjuang mati tidak berjuang juga mati. Pilihan kami adalah berjuang dan rela mati demi orang banyak,” tandas Pimpinan Gema Gong Pancasila menegaskan[Nicholas]
Comment