Pilkada DKI 2017 Antara Kekuatan Politik Dan Personal

Berita456 Views
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Pilkada 2017 sudah mulai hangat bahkan memanas sehingga ada yang terbakar hingga merontokkan dinding partai. Indikasi ini tampak sebagaimana yang terjadi di tubuh Partai Hanura.
Kebijakan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, yang tampak memaksakan kehendak personalnya untuk mendukung Ahok pada pilkada 2017 nanti justeru menjadi bumerang yang menghancurkan Partai Hanura itu sendiri.
Penting untuk ditelaah bahwa partai dengan kelengkapannya menjadi mundur seribu langkah dengan kekuatan kekuasaan meskipun hanya satu orang saja semisal Ahok. Partai, lebih khusus Hanura telah menjadi sebuah unit politik yang tidak lagi laku di tengah publik yang kian menginginkan perubahan. Entah itu perubahan atas nama kepentingan murni masyarakat dan warga atau kepentingan sekelompok orang di balik Ahok.
Peristiwa yang terjadi di tubuh Hanura semakin memperjelas betapa sebuah partai politik yang dibangun atas dasar kepentingan sesaat tidak akan membawa manfaat bagi bangsa dan negara. Partai politik sejatinya dibangun atas dasar jiwa patriotisme dan kebangsaan yang kuat dengan tujuan kemaslahatan bangsa Indonesia. Salah besar bila partai politik dibangun atas dasar kepentingan materi semata.
Semestinya sebuah partai politik itu memiliki bargaining position yang lebih kuat dari kekuasaan dan kekuatan personal. Partai politik tidak boleh melacurkan diri dan jatuh kepada sebuah kekuasaan yang pada ujungnya menjadi mesin politik kepentingan belaka.
Mengambil benang merah dari mundurnya beberapa pengurus DPD Hanura, maka partai politik yang masih ada dan memiliki visi kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme yang tinggi semestinya tetap menjaga kesatuan dan moral kebangsaan itu sendiri sehingga mampu menentukan pilihan yang sesuai dengan UUD dan hati nurani yang sesungguhnya.
Eksploitasi suara melalui partai tentu melannggar pasal 27 dan 28 UUD’45 yang menjamin hak asasi dan kebebasan berkumpul dan berserikat bagi warga negara. Dan inilah yang telah dilupakan oleh banyak pihak baik partai maupun personal.[GF]

Comment