BUMMI saat demonstrasi di Mapolda Riau.[Sarwan/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, PEKANBARU –
Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Bengkalis Untuk Melawan Mafia
Internasional (BUMMI) menggelar demonstrasi di Mapolda Riau. Mereka mendesak
kepolisian mengusut tuntas dugaan mafia perdagangan ilegal yang baru-baru ini
dibongkar Mabes Polri dan BPOM Pusat. Dalam operasi yang juga diikuti Bea Cukai
itu, ditemukan ribuan barang impor ilegal.
Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Bengkalis Untuk Melawan Mafia
Internasional (BUMMI) menggelar demonstrasi di Mapolda Riau. Mereka mendesak
kepolisian mengusut tuntas dugaan mafia perdagangan ilegal yang baru-baru ini
dibongkar Mabes Polri dan BPOM Pusat. Dalam operasi yang juga diikuti Bea Cukai
itu, ditemukan ribuan barang impor ilegal.
Didik Arianto selaku Koordinator
lapangan aksi BUMMI, dalam orasinya menjelaskan, praktek dan permainan mafia
internasional penyelundupan barang impor ilegal sudah berlangsung lama di
Perairan Bengkalis. Petugas dibuat seolah tak berdaya karena impor ilegal itu
hilir mudik di Negeri Junjungan.
lapangan aksi BUMMI, dalam orasinya menjelaskan, praktek dan permainan mafia
internasional penyelundupan barang impor ilegal sudah berlangsung lama di
Perairan Bengkalis. Petugas dibuat seolah tak berdaya karena impor ilegal itu
hilir mudik di Negeri Junjungan.
” kita meminta
kepada Kapolda dan jajarannya agar dapat mengusut kasus ini karena Hal ini,
selain merugikan negara dalam hal perpajakan, juga membuat barang ataupun
produksi dalam negeri dirugikan karena tak mampu bersaing dengan barang
impor,” sebut Didik.
kepada Kapolda dan jajarannya agar dapat mengusut kasus ini karena Hal ini,
selain merugikan negara dalam hal perpajakan, juga membuat barang ataupun
produksi dalam negeri dirugikan karena tak mampu bersaing dengan barang
impor,” sebut Didik.
Lebih lanjut ditegaskan
Didik, praktek impor ilegal sangat membahayakan industri lokal dalam menghadapi
pasar bebas Asean atau masyarakat ekonomi Asean (MEA). “Dalam MEA,
produksi dalam negeri dituntut mampu bersaing dengan barang impor. Namun dengan
praktek ilegal dari mafia internasional, produksi lokal tidak dilirik karena
barang impor itu lebih diminati,” tegasnya.
Didik, praktek impor ilegal sangat membahayakan industri lokal dalam menghadapi
pasar bebas Asean atau masyarakat ekonomi Asean (MEA). “Dalam MEA,
produksi dalam negeri dituntut mampu bersaing dengan barang impor. Namun dengan
praktek ilegal dari mafia internasional, produksi lokal tidak dilirik karena
barang impor itu lebih diminati,” tegasnya.
Didik mengatakan praktek
impor ilegal sangat bertentangan dengan Nawacita dan kemandirian ekonomi yang
selama ini digadang-gadang Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
“Keadaan ini sangat darurat, kepolisian dan instansi penegak hukum lainnya
serta badan pengawas barang impor harus bertindak tegas,” teriak Didik.
impor ilegal sangat bertentangan dengan Nawacita dan kemandirian ekonomi yang
selama ini digadang-gadang Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
“Keadaan ini sangat darurat, kepolisian dan instansi penegak hukum lainnya
serta badan pengawas barang impor harus bertindak tegas,” teriak Didik.
Setelah puas berorasi,
Didik menyampaikan empat tuntutan kepada Kapolda Riau Brigjen Pol Drs Dolly
Bambang Hermawan. “Pertama, Kapolda Riau harus membongkar sindikat mafia
perdagangan internasional di Perairan Pulau Bengkalis hingga tuntas,” pintanya.
Didik menyampaikan empat tuntutan kepada Kapolda Riau Brigjen Pol Drs Dolly
Bambang Hermawan. “Pertama, Kapolda Riau harus membongkar sindikat mafia
perdagangan internasional di Perairan Pulau Bengkalis hingga tuntas,” pintanya.
trerakhir Didik, meminta
kepada Kapolda Riau harus menangkap dan menghukum pelaku dalam lingkaran setan
mafia perdagangan ilegal. Selanjutnya, Kapolda juga didesak menyita seluruh
produk ilegal yang berada di Bengkalis dan Riau secara umum.
kepada Kapolda Riau harus menangkap dan menghukum pelaku dalam lingkaran setan
mafia perdagangan ilegal. Selanjutnya, Kapolda juga didesak menyita seluruh
produk ilegal yang berada di Bengkalis dan Riau secara umum.
“Terakhir,
perketat sistem ekspor dan impor Indonesia, khususnya di Perairan
Bengkalis,” pungkas Didik.
perketat sistem ekspor dan impor Indonesia, khususnya di Perairan
Bengkalis,” pungkas Didik.
Tuntutan massa BUMMI
ini disambut seorang perwira kepolisian. Dia berjanji akan menyampaikan
tuntutan ini kepada Kapolda Riau dan berjanji menindak nya.(sar)
ini disambut seorang perwira kepolisian. Dia berjanji akan menyampaikan
tuntutan ini kepada Kapolda Riau dan berjanji menindak nya.(sar)
Comment