Proyek Renovasi Bangunan Gedung Bertingkat KP Singamerta BPTP Banten, Dicurigai?

Dharmawan

RADARINDONESIANEWS.COM, BANTEN –
Paket lelang Kementerian Pertanian RI Tahun 2016 Satuan Kerja Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Propinsi Banten Proyek Renovasi
Bangunan Gedung Bertingkat Kebun Percobaan Singamerta beralamat di Jl.
Ciptayasa Km. 01 Singamerta Ciruas Kabupaten Serang yang dikerjakan oleh
kontraktor PT. TELAGA MAS SEMESTA RAYA dan PT. MULTI PATRON KONSULTAN
selaku pihak Konsultan Pengawas dengan No. Kontrak : 507/PL. 020/H. 12.
10/6/2016 , mendapat perhatian dan kritikan dari masyarakat.

Diki Deboh salah seorang warga masyarakat Ciruas yang juga aktivis
pemerhati pembangunan mengungkapkan bahwa Proyek Miliaran Rupiah yang
diketahui berasal dari Hibah / Pinjaman Luar Negeri tersebut diduga
dianggap masih belum transparan, baik dilihat melalui LPSE ( http://lpse.pertanian.go.id/eproc/lelang/view/2950212 ) maupun pada lokasi kegiatan.

“Kami kira masyarakat dan pertanian sangatlah dekat, apalagi
pembangunan dan Kami men-supportnya. Namun dikala kami pantau pada
lokasi kegiatan , sayangnya tak pernah bertemu dengan pelaksananya. Baik
pelaksana ahli atau pimpro, juga pihak konsultan pengawas nya .
Ditambah lagi hampir seluruh pekerjanya pun dianggap sudah mengabaikan
sarana K3 seperti tidak adanya  yang memakai pelindung kepala ( helm )
atau sepatu boot “, Ungkapnya.

Ditambahkan, selain itu Diki Deboh kepada radarindonesianews.com
mengatakan jika menurutnya, proyek tersebut pun seolah seperti tak
terencana dengan baik sedari awalnya, juga dicurigai adanya dugaan oknum
yang telah ‘ Main Mata ‘ .

” Pada website LPSE Kementerian Pertanian dengan kode lelang 2950212
tertera, Nilai HPS Pagu Paket Anggaran tertulis sebesar Rp.
2.910.000.000,- ( Dua Milyar Sembilan Ratus Sepuluh Juta Rupiah ) , dan
nilai harga penawaran yang diajukan oleh Pemenang Lelang adalah sebesar
Rp. 2.851.800.000,- ( Dua Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Satu Juta
Delapan Ratus Ribu Rupiah ). Namun, mengapa di papan informasi yang
tertera kini adalah sebesar Rp. 3.136.980.000,- ( Tiga Milyar Seratus
Tiga Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah ), belum
lagi terjadi beberapa kali perubahan data, baik penetapan pemenang
hingga yang lain karena di LPSE tersebut hingga kini memang tidak
disebutkan nilai penetapan kontraknya. Disinilah maka perlunya
pengawasan lebih ketat dari seluruh pihak dan elemen agar semuanya
menjadi jelas  “, Tambahnya.

Ditemui pada lokasi kegiatan tersebut di Jl. Ciptayasa Km. 01 Singamerta
Ciruas Serang, Dharmawan yang mengaku sebagai pengawas konsultan dari
PT. Multi Patron Konsultan mengatakan dengan muka gugup sambil beberapa
kali memotret awak media ini seperti seolah tak pernah bertemu wartawan
serta seolah ada yang ditutupi. Menurut Dharmawan yang saat itu ditemani
Agus pelaksana logistik kontraktor kegiatan bahwa, menurutnya terkait
kegiatan proyek tersebut menurutnya hasil ikut lelang dan bukan
merupakan perusahaan konsensus .

” Segala mengenai data kegiatan ada di Balai BPTP , jika ada yang ingin
ditanyakan jelasnya cari dan temui saja ke sana ke orang kantor “,
Katanya

Ditanya mengenai Progress Kegiatan Proyek , Dharmawan yang saat itu
malah terlihat seperti tambah bingung mengatakan jika hasil kegiatan
sudah dianggap  maksimal serta sesuai dengan Row Schedule.

” Waduh berapa ya…, tanyanya langsung saja ke orang balai pertanian
datanya ada di sana semua. Kok sekarang tanya-tanya progress segala
sih.. Maksudnya apa nih ?, Kalau tidak salah per minggu kemarin sekitar
24 persenan, kalau data sekarang saya belum hitung. Datanya sudah saya
serahkan semua kesana atau nanti bertemu dengan Pak Sugiri sebagai
pelaksana atau pimpro nya karena kebetulan hingga siang ini katanya
belum datang”, Jawabnya.

Sementara, diwakili oleh Agus salah seorang pihak kontraktor mengatakan
bahwa pihaknya sudah menjalankan secara profesional dan baik sesuai
dengan gambar atau spesifikasi.

“Jangan takut pak, hingga saat ini perusahaan kami belum meminta
pencairan termin seperti yang bersifat Down Payment atau lainnya , hal
tersebut baru bisa kami ajukan nanti saat mencapai progress 30 persen,
dan terkait hal lainnya silahkan tanya saja ke Pak Sugiri selaku
pimpinan proyek atau datang saja ke kantor kami langsung menemui
pimpinan kami H. Noviar agar lebih jelas , urusan pendanaan atau
permodalan saya yakin sudah siap. Kami optimis dapat mengerjakan dengan
baik sesuai waktu yang diharapkan dan tidak ingin perusahaan ini
tersangkut masalah atau di Blacklist”, Pungkasnya .

Agus menambahkan , jika persoalan sarana keselamatan pekerja K3
diakuinya masih minim. Meski telah disiapkan, diberikan, dihimbau untuk
dipakai . Bahkan hingga upaya peneguran pun telah dilakukan. Namun
menurut Agus bahwa lagi – lagi kendala bahwa masih sulitnya pemahaman
para pekerja tentang pentingnya kewajiban dan tangggung jawab
keselamatan tersebutlah yang menjadi persoalan.

Sayangnya, hingga berita ini terpublish, Sugiri yang disebut sebagai
pelaksana teknis atau pimpro saat dihubungi via telepon seluler (
Selasa, 30/08 )mengatakan bahwa dirinya belum dapat menjawab segala
bentuk konfirmasi yang diharapkan apalagi bertemu.(Adhisena)

Comment