Putu Artha Dikabarkan Tinggalkan Teman Ahok

Berita559 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Pendamping ahli kelompok pendukung
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Teman Ahok, I Gusti Putu Artha,
dikabarkan hengkang, menyusul polemik pernyataannya yang membenarkan
pernyataan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P),
Adian Napitupulu.



 



Dia menjelaskan, percakapan yang dilakukannya bulan lalu tersebut salah
paham. Awalnya, Putu bilang ada screenshot yang beredar antara dirinya
dalam grup berjudul ‘Visi Muda Bali’.



 



Dirinya sekaligus mengakui menulis pernyataan ‘Statemen Adian Napitupulu Benar Semua’.



 



“Ya. Tapi, pernyataan itu tidak ada hubungannya dengan kinerja Teman
Ahok,” jelas Putu melalui pesan singk‎at di Jakarta, Selasa (19/7/2016).



 



Sebelumnya, Adian meragukan, keakuratan satu juta dukungan kartu tanda
penduduk (KTP) yang dikumpulkan TemanAhok untuk maju dari jalur
perseorangan pada Pilkada DKI 2017. Anggota Komisi VII DPR ini juga
menyangsikan dana yang terkumpul dari penjualan merchandise menembus
Rp6,5 miliar.



 



Dalam sebuah screenshot grup WhatsApp Visi Muda Bali yang beredar di
Twitter, Putu Artha menyatakan pernyataan Adian benar. Tak ayal,
pengakuan itu berpolemik, termasuk di komunitas TemanAhok.



 



Merespon hal tersebut, dalam sebuah Grup WhatsApp lain, JR UU Pilkada,
Putu Artha menyatakan siap mundur sebagai pendamping ahli kelompok
besutan Amalia Ayuningtyas cs itu.



 



“Jika karena ini kawan-kawan merasa tidak nyaman, secara moral saya
siap mengundurkan diri dari komunitas Teman Ahok dan tim Ahok agar tidak
ada ganjalan,” ucapnya, ditulis Putu dalam screenshotnya.



 



Eks komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut mengaku, bakal
kembali ke kampung halaman bila hengkang dari TemanAhok nantinya.



 



“Mungkin itu yang paling terhormat jika ini sebuah kesalahan,”



ucapnya. Putu juga mengucapkan maaf atas pernyataannya yang mengaku tudingan Adian.



 



Beberapa anggota JR UU Pilkada pun meminta Putu tetap bertahan.



 



“Jangan Bang Putu,” pinta Saut M Sinaga, salah satu penggugat UU Pilkada yang belum lama disahkan DPR.



 



“Saya justru respek dengan kejujuran,” sahut Rudi Valinka atau yang terkenal dengan akun @kurawa di Twitter.‎ [Sammy/bb]
 

Comment