Sherly Agustina M.Ag*: Ada Apa Dengan Corona Dan China?

Opini526 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Setelah Sars pada tahun 2003, kini China dihebohkan dengan virus bernama Corona. Virus ini cepat menyebar, SARS membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk menular dan menyebar pada 1.000 orang. Sedangkan virus Corona di Wuhan, sampai hari ini telah menginfeksi hampir 3000 orang hanya dalam waktu satu bulan, korban meninggal dunia 106 orang. (Kompas.com, 28/01/20)

Apa sebenarnya virus Corona? Dikutip dari Wikipedia, Koronavirus adalah virus dari familia Coronaviridae yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia. Struktur tubuh virus ini terdiri dari membran, selubung lipid bilayer, glikoprotein yang menyerupai paku, genom RNA positif, dan protein nukleokapsid.

Berbagai analisa muncul dari mana asal virus ini. Dilansir oleh Tempo.co, Pasar Makanan Laut Huanan diawasi setelah para pejabat Cina mengatakan virus Corona berasal dari satwa liar yang dijual secara ilegal. Pasar tradisional makanan laut Huanan yang terletak di pusat Kota Wuhan kini berada dalam pengawasan setelah virus Corona mematikan menyebar luas dari kota ini. Kota ini telah diisolasi dalam upaya mencegah penyebaran lebih lanjut virus Corona.

Daftar hewan liar yang dijual di pasar ini termasuk rubah hidup, buaya, anak serigala, salamander, ular, tikus, burung merak, landak, kelelawar, koala, dan daging buruan lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa virus Wuhan ditularkan ke manusia dari ular. Tetapi penasihat medis pemerintah, Zhong Nanshan, juga mengidentifikasi luak dan tikus sebagai sumber yang memungkinkan. Hal ini diketahui bahwa beberapa penderita awal virus Corona adalah karyawan pasar Wuhan. (24/01/20)

Namun ada sumber lain yang mengatakan bahwa, Epidemi virus Corona yang mematikan dan menyebar secara global, diduga berasal dari laboratorium Wuhan. Seorang ahli perang biologis Israel mengatakan laboratorium Wuhan tersebut terkait dengan program senjata biologi rahasia China.

Radio Free Asia telah menyiarkan ulang laporan televisi lokal Wuhan pada 2015 yang menunjukkan laboratorium penelitian virus paling maju di China yang dikenal dengan Wuhan Institute of Virology.

Diketahui Wuhan memiliki dua laboratorium yang terhubung dengan program bio-warfare. Dany Shoham, mantan perwira intelijen militer Israel yang telah mempelajari perang bio Cina, mengatakan bahwa institut ini terkait dengan program senjata biologi rahasia Beijing.

“Laboratorium tertentu di institut ini mungkin telah terlibat, dalam hal penelitian dan pengembangan, dalam [senjata biologis] China, setidaknya secara jaminan, namun bukan sebagai fasilitas utama,” Shoham mengatakan kepada The Washington Times, Jumat (24/1).

Shoham menyebut, pengerjaan senjata biologis dilakukan sebagai bagian dari penelitian sipil-militer ganda dan sangat rahasia. Shoham adalah seorang doktor dalam bidang mikrobiologi medis. Dia adalah analis senior intelijen militer Israel untuk perang biologi dan kimia di Timur Tengah dan di seluruh dunia, dengan pangkat letnan kolonel. (SuaraIsam.id, 25/01/20)

Terlepas analisa mana yang lebih tepat. Untuk analisa yang pertama, saat ini mendominasi. Maka hendaknya sangat berhati-hati agar tidak menyebar ke Indonesia. Di sini harus ada upaya dari pemerintah Indonesia untuk melakukan tindakan preventif. Jikapun sudah ada yang terjangkit, maka harus segera ada upaya kuratif mengingat virus ini menyebar begitu cepat.

Namun untuk analisa yang kedua, bukan hal yang mustahil bagi sebuah negara yang mengemban ideologi seperti China jika memang memiliki senjata biologi. Karena alamiahnya, negara yang berideologi pasti akan mengemban ideologinya ke seluruh dunia bahkan ingin menguasai dunia. Maka dibutuhkan instrumen apa saja yang mampu mendukung negara tersebut, di antaranya adalah senjata biologi.

Bukan rahasia umum, bahwa negara ideologi yang berkuasa saat ini adalah Amerika Serikat. China sebagai negara sosialis memang pernah runtuh, tapi mulai ada riak-riak kebangkitan dari China melihat perkembangan ekonominya yang pesat dan menanaam investasi yang sangat banyak salah satunya di Indonesia. Dan terjadi persaingan yang sangat ketat antara AS dan China. Masing-masing memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Sementara saat ini Indonesia masih menjadi negara santapan bagi mereka.

Rival China saat ini memang AS, tapi China tahu bahwa Islam sebagai sebuah ideologi pun mulai terlihat riak-riak kebangkitannya. Dilihat dari gaung syariah terutama di Indonesia mulai membahana ke seluruh dunia. Maka China dan AS berupaya menghalangi kebangkitan umat Islam. Mereka lupa, bahwa mereka hanya bisa menahan atau menunda. Namun mereka tak bisa menghalangi fajar kebangkitan umat Islam karena itu sudah janji Allah Swt, pencipta semesta alam.

Banyak upaya yang dilakukan oleh China. Di Indonesia mencengkeram dengan jebakan hutang dan investasi, menjadi korban konsumerisme. Di Uighur menindas, mendzalimi dan memperlakukan tidak manusiawi bahkan ingin merubah muslim Uighur menjadi seperti mereka. Ada pelanggaran HAM di sana tapi Dunia bungkam termasuk Indonesia padahal negeri ini mayoritas Islam. China membuat makar, tapi sesungguhnya makar Allah jauh lebih hebat.

Firman Allah SWT:

وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya”. (Q.S. Ali Imron: 54)

Dengan adanya virus Corona ini, otomatis seluruh kekuatan, energi dan keuangan China tersibukkan dan terfokus pada recovery dan pencegahan. Paling tidak, ada rencana dari Allah Swt Sang Maha Pembuat rencana yang terbaik. Semoga Allah Swt segera memberikan pertolongan pada umat Islam dengan kabar baik yang dijanjikanNya, yaitu khilafah. Karena hanya dengan khilafah umat Islam terjaga dan memiliki wibawa. Dan risalah Islam akan menebar Rahmat ke seluruh alam. Allahu A’lam bi Ash shawab.[]

*Owner @tilah Bakery dan member Revowriter Cilegon)

Comment