“Pemberhentian beberapa Direksi Bank BTN dalam RUPS itu sangat tepat diambil para pemegang saham Bank BTN dalam hal ini pemerintah dan masyarakat. Pemilik saham bank BTN ingin kinerja Bank BTN lebih baik lagi,” paparnya, karena akan berpengaruh pada dividen yang dibagikan ke pemegang saham.
“Kemudahan pelayanan bank BTN pada nasabah khususnya yang mengajukan kredit kepemilikan rumah untuk jenis rumah bersubsidi dinilai sangat cepat dan baik dalam pelayanan dan sangat lancar,” ungkapnya.
Ferdinand Situmorang meambahkan, kedepan – hal ini akan dirasakan para pekerja pabrik, pedagang pasar serta masyarakat kelas menengah ke bawah. Hal ini sesuai hasil penelitian yang dilakukan Pusat Kajian Politik-Ekonomi BUMN dalam dua tahun terakhir ini.
“Hal ini tentu saja dikarenakan reputasi Bank BTN yang sangat baik dalam pembiayaan KPR. pangsa pasar pembiayaan KPR subsidi Bank BTN sebesar 98%. Dua tahun terakhir yang sangat memuaskan sekalipun dalam dua tahun terakhir ini terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional,” tukasnya.
“Bank BTN diprediksi akan terus meningkatkan laba dan aset bank BTN sejalan dengan pengolahan Bank BTN yang semakin efisien di mana biaya operational bank BTN akan lebih kecil dibandingkan pendapatan operational,” jelasnya.
Hal itu disebabkan kinerja bank BTN yang memuaskan dalam pencairan kredit rumah bersubsidi di kalangan masyarakat yang berpenghasilan nominal 5 hingga 7 juta perbulan di kalangan buruh, tani, nelayan dan secara otomatis mempromosikan kemudahan berurusan di Bank BTN pada teman lainnya artinya biaya promosi akan menjadi lebih turun.
“Hingga di masyarakat Bank BTN seperti Bank nya BURUH TANI NELAYAN (BTN) karena 98% kredit bank BTN lebih banyak diberikan untuk KPR bersubsidi,” tandasnya.
Tahun 2017 dengan backlog perumahan nasional yang diprediksi mencapai 15 jutaan dan lajunya pembangunan infrastruktur serta diikuti pertumbuhan Ekonomi nasional yang diperkirakan akan tumbuh dikisaran 5,2 sd 5,3% yang berdasarkan menurut World Bank (WB) bukan tidak mungkin akan mencapai 6% sesuai harapan Presiden Joko Widodo.
Comment