![]() |
Foto: copyright shanghaiist.com |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Hidup bisa teramat sulit bagi sebagian orang. Ada yang harus melewati
berbagai ujian berat dalam hidup. Ada juga yang harus berkorban lebih
demi orang yang disayangi.
berbagai ujian berat dalam hidup. Ada juga yang harus berkorban lebih
demi orang yang disayangi.
Li Wanjun, gadis berusia 19 tahun ini harus berjuang lebih demi menyelamatkan nyawa sang adik. Dilansir dari shanghaiist.com,
adik Li pada bulan September 2015 didiagnosis mengidap penyakit uremia.
Uremia merupakan kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam
darah karena ginjal tidak bekerja secara efektif. Agar bisa sembuh, adik
Li harus dioperasi. Dan tentu saja operasinya perlu biaya.
adik Li pada bulan September 2015 didiagnosis mengidap penyakit uremia.
Uremia merupakan kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam
darah karena ginjal tidak bekerja secara efektif. Agar bisa sembuh, adik
Li harus dioperasi. Dan tentu saja operasinya perlu biaya.

Untuk
mengumpulkan uang dan biaya operasi sang adik, Li pun turun ke jalanan.
Ia menjual berbagai kerajinan tangan dari seni ukir kertas (paper cutting). Dengan keahliannya tersebut, ia mengumpulkan pundi-pundi uang untuk biaya operasi adiknya.
mengumpulkan uang dan biaya operasi sang adik, Li pun turun ke jalanan.
Ia menjual berbagai kerajinan tangan dari seni ukir kertas (paper cutting). Dengan keahliannya tersebut, ia mengumpulkan pundi-pundi uang untuk biaya operasi adiknya.
Selama
berbulan-bulan, Li menjajakan kerajinannya di jalanan Zhengzhou. Di
samping barang dagangannya, ia menaruh sebuah kotak bertuliskan
“selamatkan adikku”.
berbulan-bulan, Li menjajakan kerajinannya di jalanan Zhengzhou. Di
samping barang dagangannya, ia menaruh sebuah kotak bertuliskan
“selamatkan adikku”.

Karena
kegigihannya dan perjuangannya yang pantang menyerah, kisah Li pun
menyentuh hati banyak orang. Dan tak disangka-sangka, seseorang yang tak
mau disebut namanya memberi donasi sejumlah 100 ribu yuan atau sekitar
213 juta rupiah pada Li.
kegigihannya dan perjuangannya yang pantang menyerah, kisah Li pun
menyentuh hati banyak orang. Dan tak disangka-sangka, seseorang yang tak
mau disebut namanya memberi donasi sejumlah 100 ribu yuan atau sekitar
213 juta rupiah pada Li.
“Even in hardship, God’s goodness prevails.”
― Todd Stocker, REFINED: Turning Pain into Purpose
Adik
Li pun sedang sebentar lagi akan menjalani operasi untuk kesembuhannya.
Perjuangan Li akhirnya berakhir mengharukan, ya Ladies. Bukan hal yang
mudah pastinya mengumpulkan biaya operasi dari hasil jualan yang mungkin
tak seberapa setiap harinya. Namun, tak bisa dipungkiri kalau akan
selalu ada kemudahan di balik kesulitan.[vem]
Li pun sedang sebentar lagi akan menjalani operasi untuk kesembuhannya.
Perjuangan Li akhirnya berakhir mengharukan, ya Ladies. Bukan hal yang
mudah pastinya mengumpulkan biaya operasi dari hasil jualan yang mungkin
tak seberapa setiap harinya. Namun, tak bisa dipungkiri kalau akan
selalu ada kemudahan di balik kesulitan.[vem]
Comment