 |
| Dr. Hilmi.[Gofur/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Demo pengemudi Taksi Bluebird di bawah kordinasi Paguyuban Pengemudi Angkuta Darat (PPAD) yang berlangsung Selasa (22/3) lalu mendapat respon masyarakat sebagai kritik balik atas kebijakan PPAD dan perusahaan taksi Bluebird.
Dr. Hilmi, Salah seorang warga yang tinggal di Bintara, Bekasi mengungkapkan beberapa alasan penting terkait Grabcar dan layanan taransportasi berbasis aplikasi.
Menurut dokter umum yang kini bertugas di sebuah klinik di Jakarta itu, masyarakat menggunakan layanan GrabCar karena dua faktor penting. Pertama, lanjutnya, layanan GrabCar dengan aplikasi online sangat mudah dan memudahkan kosumen. Kedua, layanan transportasi GrabCar berbasis aplikasi online ini juga murah tanpa harus mengeluarkan tambahan pulsa sebagaimana layanan telpon perusahaan taksi konvensional.
“GrabCar memberi layanan konsumen yang praktis dan mudah. Selain itu, dengan aplikasi online, konsumen juga tidak banyak mengeluarkan biaya pulsa tambahan.” Ujarnya kepada radarindonesianews.com.
Seharusnya, lanjut dokter muda itu, pihak perusahaan taksi konvensional semacam Bluebird melakukan terobosan teknologi seperti yang ditempuh oleh GrabCar dan layanan transportasi berbasis aplikasi lainnya.
“Seharusnya Bluebird berbenah dan meningkatkan layanannya dengan aplikasi teknologi yang dapat memudahkan masyarakat mengkases” Ujar Dokter yang berpenampilan macho itu.
Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan harus memiliki keberanian berkompetisi dengan perusahaan lain dengan meningkatkan customer service baik yang terkait dengan budaya perusahaan maupun teknologi pendukung. Usulan dokter ini pelu didengar pihak Bluebird. [GF]
Comment