Ini Tabung Tempat Jenderal Polisi Tewas di RS Mintohardjo

Berita571 Views
Tabung oksigen tekanan tinggi yang terbakar di RS Mintohardjo (website RS Mintoharjo Jakarta)
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Empat orang tewas dalam kebakaran
disertai ledakan di tabung terapi oksigen bertekanan tinggi di Rumah
Sakit TNI AL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin, 14
Maret 2016.
 

Empat korban tewas yakni, mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri,
Irjen Pol (Pur) Abubakar Nataprawira dan Ketua Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) Sulistyo, Edi Suwandi dan seorang dokter bernama Dimas.

Kebakaran terjadi di ruangan tabung Chamber Pulau Miangas, Gedung Ruang udara Bertekanan Tinggi (RUBT) sekitar pukul 13.00 WIB.

“Kebakaran, bukan ledakan. Itu kejadian dalam (ruang) tabung Chamber.
Untuk pengobatan dan kesehatan. Jadi (ruang itu) diisi empat orang.
Adanya asap tebal dari dalam, akhirnya menimbulkan api,” kata Kadispenal
Laksamana Pertama Zainudin.

Mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol (Pur) Abubakar
Nataprawira dan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo,
Edi Suwandi dan seorang dokter bernama Dimas dinyatakan tewas dalam
kebakaran di dalam tabung oksigen bertekanan tinggi di RS Mintohardjo,
Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Tiga dari empat korban merupakan pasien terapi unggulan Rumah Sakit
milik TNI Angkatan Laut itu. Sedangkan satu korban adalah dokter yang
mendampungi ketiga korban saat menjalani terapi dalam tabung.

http://media.viva.co.id/thumbs2/2016/03/14/56e6996aed3fe-tabung-oksigen-tekanan-tinggi-yang-terbakar-di-rs-mintohardjo_663_382.jpg

Foto: Tabung oksigen tekanan tinggi yang terbakar di RS Mintohardjo

Berdasarkan penelusuran yang dikutip radarindonesianews.com dari laman viva di situs resmi RSAL Mintohardjo, terapi yang dijalani korban merupakan terapi unggulan.

Terapi dilakukan di dalam ruangan berbentuk tabung besar berwarna
dasar putih. Ukuran ruangan di dalam tabung tak begitu besar, tapi bisa
menampung lebih dari lima orang.

Selama berada di dalam tabung, pasien peserta terapi dibiarkan duduk
di sebuah kursi panjang. Pasien juga dipakaikan masker udara yang
menutupi bagian hidung dan mulut.

Pihak RS Mintohardjo menyebut terapi ini dengan julukan terapi
oksigen hiperbarik (OHB). Terapi ini adalah suatu cara pengobatan dimana
peserta terapi bernafas dengan menghirup oksigen murni (100%) di dalam
Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) lebih dari 1 atmosfer absolut.

Terapi OHB merupakan terapi utama pada penyakit penyelaman dan 
terapi tambahan pada berbagai penyakit klinis. Oksigen sangat diperlukan
oleh mahluk hidup agar seluruh organ tubuhnya dapat berfungsi normal
dan tetap sehat.

Oksigen Hiperbarik merupakan metode terapi yang dapat
dipertanggungjawabkan  secara ilmiah dan didukung berbagai hasil
penelitian (Evidence Base Medicine). (ase/vv)

Comment