![]() |
Kemenkes dan Dinsos DKI lakukan Bhakti Kesehatan Telinga Dan Pendengaran.[Hidayat/radarindonesianews.com] |
Direktur Penanggulangan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan
Lili Sulistiawati mengatakan, melalui bhakti kesehatan ini, perlu ada sosialisasi penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian sejak dini.
“Masalah pendengaran atau ketulian ini memiliki dampak kerugian ekonomi. Menurut data WHO, kerugian ekonomi dari gangguan pendengaran sekitar 750 miliar USD pertahun,” tandas Lili pada Jumat (3/2).
Ia juga melanjutkan, pihaknya berupaya mengajak semua lapisan masyarakat untuk menanggulangi gangguan pendengaran dan ketulian ini agar generasi muda ke depan semakin produktif.
Menurutnya juga, perlu ada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki fungsi indra baik. Sehingga pembangunan Indonesia semakin pesat.
“Harus ada perlindungan kebisingan dengan mendeteksi dini. Seperti bayi baru lahir, anak sekolah, sampai orang dewasa usia di 50 tahun,” ujar Lili.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Masrokhan menuturkan, sebagai pemerintah daerah, pihaknya mendukung setiap program pemerintah pusat seperti Pencanangan Bhakti Kesehatan Telinga dan Pendengaran ini.
“Pada tahun ini sesuai Peraturan Gubernur No 357 tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja, Panti Sosial Bina Netra Cahata Bathin akan memberikan pelayanan sosial bagi warga binaan tuna rungu wicara,” tandas Masrokhan.
Maka dari, pihaknya sangat mendukung upaya penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian sejak dini.[]
Comment