![]() |
Foto: copyright shanghaiist.com |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Hidup kadang tak adil, ya itu pasti pernah kita rasakan atau alami.
Banyak hal yang terjadi di dunia ini berbeda dari harapan dan keinginan
kita. Tapi mau protes atau menyalahkan keadaan pun percuma saja. Karena
satu-satunya pilihan terbaik adalah untuk tetap melanjutkan hidup dan
memperjuangkan yang ada.
Banyak hal yang terjadi di dunia ini berbeda dari harapan dan keinginan
kita. Tapi mau protes atau menyalahkan keadaan pun percuma saja. Karena
satu-satunya pilihan terbaik adalah untuk tetap melanjutkan hidup dan
memperjuangkan yang ada.
Yi Miaomiao, gadis cilik berusia tujuh tahun ini hidupnya berbeda dari anak kebanyakan. Dilansir dari shanghaiist.com,
di usianya yang masih sangat belia, ia sudah menanggung beban dan
tanggung jawab yang berat. Tahun lalu ayahnya meninggal dunia karena
kecelakaan mobil lalu ibunya kabur entah ke mana dan tak pernah kembali.
Sejak saat itu, Yi lah yang memikul tanggung jawab merawat kakek
neneknya seorang diri.
di usianya yang masih sangat belia, ia sudah menanggung beban dan
tanggung jawab yang berat. Tahun lalu ayahnya meninggal dunia karena
kecelakaan mobil lalu ibunya kabur entah ke mana dan tak pernah kembali.
Sejak saat itu, Yi lah yang memikul tanggung jawab merawat kakek
neneknya seorang diri.

Sebagian
besar pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh Yi. Mulai dari membantu
mengupas kentang, mencuci piring, dan menyapu jalan di sekitar rumahnya.
besar pekerjaan rumah tangga dikerjakan oleh Yi. Mulai dari membantu
mengupas kentang, mencuci piring, dan menyapu jalan di sekitar rumahnya.
Sang
nenek mengalami gangguan mental. Ia pun sulit menggunakan tangan
kanannya dengan normal. Sementara sang kakek menderita penyakit kulit
langka yang membuat kulitnya tak bisa tahan terkena terlalu banyak air
khususnya di musim dingin. Yi dengan tangan mungilnya berusaha untuk
merawat kedua kakek neneknya sebisa mungkin.
nenek mengalami gangguan mental. Ia pun sulit menggunakan tangan
kanannya dengan normal. Sementara sang kakek menderita penyakit kulit
langka yang membuat kulitnya tak bisa tahan terkena terlalu banyak air
khususnya di musim dingin. Yi dengan tangan mungilnya berusaha untuk
merawat kedua kakek neneknya sebisa mungkin.

“I will be stronger than my sadness.”
― Jasmine Warga, My Heart and Other Black Holes
Dengan
banyak pekerjaan yang harus dilakukan di rumah, Yi ternyata masih bisa
membagi waktunya dengan baik untuk belajar. Buktinya ia bisa berprestasi
di sekolahnya. Wah, salut untuk Yi! Semoga ia bisa tumbuh jadi anak
yang pintar dan lebih kuat lagi ke depannya, ya Ladies.
banyak pekerjaan yang harus dilakukan di rumah, Yi ternyata masih bisa
membagi waktunya dengan baik untuk belajar. Buktinya ia bisa berprestasi
di sekolahnya. Wah, salut untuk Yi! Semoga ia bisa tumbuh jadi anak
yang pintar dan lebih kuat lagi ke depannya, ya Ladies.

Perjuangan
Yi ini jadi bukti kalau hidup tak untuk dikeluhkan. Kita semua punya
masalah dan pergulatan hidup masing-masing. Tinggal bagaimana cara kita
saja untuk terus melakukan yang terbaik saat ini dan berusaha
mendapatkan kebahagiaan yang kita impikan.[vem]
Yi ini jadi bukti kalau hidup tak untuk dikeluhkan. Kita semua punya
masalah dan pergulatan hidup masing-masing. Tinggal bagaimana cara kita
saja untuk terus melakukan yang terbaik saat ini dan berusaha
mendapatkan kebahagiaan yang kita impikan.[vem]
Comment