RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA— Keberhasilan terapi sosial bagi anak dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) kini menemukan solusi baru melalui Modul SOBAT (Social Behavior Analysis Therapy), karya ilmiah dr. Julita Lea Lestari. Modul ini resmi diperkenalkan dalam Sidang Promosi Doktor Ilmu Psikologi di Universitas Persada Indonesia Y.A.I Jakarta, Jumat (2/4/25).
Modul SOBAT adalah pendekatan terapi inovatif yang melibatkan orang tua sebagai fasilitator utama dalam membantu anak mengembangkan keterampilan sosial. Tidak hanya bergantung pada terapis, metode ini mendorong terapi berkelanjutan di lingkungan rumah.
Sidang promosi ini dipimpin oleh Prof. Dr. Suprapti Sumarmo Markam, dengan promotor Prof. Dr. Asmadi Alsa dan ko-promotor Dr. Kuncono Teguh Yunanto. Oponen ahli dalam sidang ini adalah Prof. Dr. M. Noor Rochman Hadjam, SU.
Penelitian menunjukkan hasil signifikan: keterampilan sosial anak meningkat secara nyata dan bertahan hingga satu bulan setelah terapi berakhir. Ini membuktikan bahwa terapi berbasis keluarga tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan.
Di Mana dan Bagaimana Modul Ini Diterapkan?
Modul SOBAT dirancang untuk bisa diakses secara daring, sehingga dapat menjangkau daerah-daerah yang minim fasilitas terapi. Selain di rumah, modul ini juga direkomendasikan untuk diintegrasikan ke sekolah-sekolah inklusif sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran sosial.
Agar modul ini menjangkau lebih banyak keluarga, dibutuhkan dukungan dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Pelatihan daring dan penguatan pusat layanan disabilitas menjadi langkah konkret yang harus segera dijalankan.
Modul SOBAT diharapkan menjadi standar baru dalam terapi anak autisme di Indonesia—lebih inklusif, mudah diakses, dan berorientasi pada jangka panjang.[]
Comment