RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Indonesia, negeri elok nan jelita. Berbagai ragam budaya dimiliki negeri khatulistiwa ini. Mulai dari pakaian adat, rumah adat, tarian daerah, bahasa daerahnya, berbagai suku, makanan khasnya dan masih banyak lagi keanekaragaman di Nusantara.
Tak hanya itu, kecantikan alam di masing- masing pulau memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri.
Maka tak heran bila turis asing menyematkan julukan “surga dunia” bagi negeri kita. Dan selain memiliki wajah yang aduhai, bangsa ini pun memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat menggiurkan.
Hingga bangsa asing dengan sekuat tenaga mengincar seluruh potensi negeri ini. Mereka bagai dracula yang kelaparan. Mereka hisap seluruh sari pati bangsa ini, hingga negeri ini terkoyak dan perlahan – lahan menemui ajalnya.
Penjajah asing menancapkan taringnya melalui sekulerisme, demokrasi, kapitalisme, pluralisme dan nasionalisme. Dari berbagai paham inilah Umat Islam terpecah- belah, terdzalimi dan tertindas. Bahkan nyawa umat Islam seringkali melayang, darah kaum Muslim terus tercecer dipermukaan penjuru bumi.
Jutaan umat Islam terpuruk dan terbelakang. Islam menjadi korban, aturan Islam di kriminalisasi. Simbol- simbol Islam dilecehkan, bendera tauhid difitnah. Generasi Islam dicekoki budaya- budaya barat yang rusakdan merusak. Misalnya: dugem, pacaran, pakaian serba minim, khamr, film, ganja, narkotika dll. Kriminalisasi ulama kian menjamur, radikalisasi mereka sematkan pada kelompok umat yang menyerukan Islam Kaffah. Antek- antek penjajah pun kian brutal, mereka berlindung dalam slogan “NKRI harga mati”. Bahkan kaki tangan asing dan aseng siap menenggelamkan siapapun yang mengganggu kepentingan mereka dan menghalangi tujuan mereka.
Wajah Nusantara kian buram akibat kerusakan alam yang terjadi dimana-mana. Ini semua ulah dari keserakahan tangan-tangan manusia.
Allah SWT berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum 30: Ayat 41).
Bangsa ini pun kian jadi rebutan para kapitalis. Mereka tanamkan hutang riba hingga trilyunan rupiah. Tahun berganti tahun,namun hutang negeri ini belum juga tuntas, malah semakin menumpuk dan mencekik rakyat. Demi riba, mereka langgar Hukum Sang Maha Pencipta.
Allah SWT berfirman:
اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْۤا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰوا ۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا ۗ فَمَنْ جَآءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَ ۗ وَاَمْرُهٗۤ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 275).
Kejahatan Sistem sekulerisme- demokrasi telah melalaikan nilai – nilai luhur Pancasila. Setiap butir- butir Pancasila hanya mereka sebut saat upacara bendera. Kenyataannya, dalam kehidupan sehari- hari mereka, jauh dari nilai- nilai luhur Pancasila. Mereka sering menyulut kemarahan rakyat, mereka tidak bisa menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Mereka bungkam nilai- nilai sila ketiga Pancasila.
“Persatuan Indonesia” seakan hanya dibibir saja, “Bhineka Tunggal Ika” hanya semboyan semata. Perilaku, perbuatan dan perkataan mereka tak pernah mencerminkan keinginan untuk menjaga keutuhan NKRI.
Walaupun negeri kita beragam budaya, namun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Seharusnya Persatuan dan kesatuan Nusantara lebih terjaga, sebab Islam mengajarkan untuk senantiasa menjaga ukhuwah Islamiyah. Semua ini terjadi akibat bercokolnya sistem kufur di negeri kita, sehingga ukhuwah Islamiyah terkoyak, umat Islam terpecah- belah, umat Islam diadu domba oleh mereka para pembenci Islam. Wahai saudaraku, setiap Muslim adalah bersaudara. Allah SWT berfirman:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 10).
Persaudaraan sesama Muslim wajib dijaga, sebab persaudaraan ini berlandaskan ikatan akidah Islam. Dan kelak di akhirat kita akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Alloh SWT.
Karena itu kita harus mencintai dan menyayangi seluruh Muslim di dunia ini, baik dia Muslim berkulit hitam ataupun berkulit putih, baik dia Muslim Indonesia ataupun Muslim Rohingya, Suriah, Palestina, Yaman, Irak, Xinjiang, Somalia dll. Nabi saw. bersabda: “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Dia tidak akan berlaku zalim dan meninggalkan saudaranya sendirian (menjadi korban kedzaliman orang lain). Siapa saja yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Alloh akan memenuhi kebutuhannya”. (HR. Al-Bukhari).
Alloh SWT akan melimpahkan balasan kebaikan yang begitu besar, apabila kita mampu menjaga persatuan Umat Islam. Rasululloh saw bersabda:
“Ada tiga golongan yang dapat merasakan manisnya iman: orang yang mencintai Alloh SWT dan Rasul-Nya lebih dari mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang karena Alloh SWT, ia benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci jika ia dicampakkan kedalam api neraka”.(HR. Al-Bukhari).
Saudaraku, jangan sampai ukhuwah Islamiyah kita dinodai oleh ulah para kafir penjajah dan antek- anteknya, dirusak oleh para pembenci Islam serta para munafikun.
Mari wujudkan persatuan dan kesatuan Umat Islam dibawah naungan Khilafah.
Umat Islam bersatulah, saatnya kita raih kemenangan hakiki.
Saatnya kita kembalikan kejayaan Islam.
Wallohu a’lam bish showab.[]
*Member AMK Bandung
Comment