Tari Soya-Soya Meriahkan Pengukuhan Pengurus Himpunan Keluarga Maluku Utara

Berita545 Views
Ketua Umum HIKMU, Dr. Margarito Kamis, SH, M.Hum saat pengukuhan Hikmu.[Gofur/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Bertempat di Balai Makarti Muktitama, Aula Kementerian Desa Kalibata Jakarta, Himpunan Keluarga Maluku Utara (HIKMU) gelar pengukuhan pengurus periode 2017-2020, Selasa (28/3/1017). Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Umum HIKMU, Dr. Margarito Kamis, SH, M.Hum di hadapan  Menteri Pembangunan Desa tertinggal Dan Transmigrasi, Eko Budi Sanjoyo dan Gubernur Maluku Utara. Pengukuhan tersebut juga dihadiri Sultan Ternate, Jailolo, Bacan dan Tidore.
 
Grup Band Maluku Utara Black Brothers.[Gofur]
Pengukuhan tersebut diawali dan dimeriahkan dengan penampilan Tari Perang “Soya-soya” oleh Mahasiswa Maluku Utara dan Band Legendaris Kondang Putra Daerah Ternate, Black Brothers yang masih energik dan pamungkas.

Dalam sambutannya, Ketua Umum HIKMU, Margarito Kamis mengatakan, kepengurusan HIKMU yang berjumlah mencapai 180 orang, merupakan sebuah simbol yang mencerminkan luasnya Maluku Utara.

“Maluku Utara itu besar. Ada begitu banyak suku yang tersebar di Maluku Utara. Kami tak punya mimpi lain kecuali kami ingin menyatukan semua, walaupun kami berbeda-beda, namun kami (Pengurus.red) satu sebagai orang Maluku utara. Kita yang Kristen, Islam, Hindu, yang dari Morotai, Halmahera, Ternate, dan lain-lain.” Jelas Margarito dengan semangat yang sempat menyesalkan peristiwa kerusuhan di Maluku beberapa tahun silam itu.

Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani dalam kesempatan itu mengatakan, sebagai Gubernur, dirinya telah menerima begitu banyak pujian, keritik dan hujatan selama 3 tahun menjabat. “Termasuk juga teman saya, Margarito.” Ujarnya.

Menurut Gubernur, Maluku Utara merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya melimpah, tetapi Maluku Utara lokasinya terjepit di tengah-tengah di antara Papua dan Sulawesi sehingga kurang mendapat perhatian pemerintah Pusat.

“Saya sudah jelaskan kepada Presiden terkait pembangunan di Maluku Utara. Di Morotai pembangunan sudah berjalan 60% dan yang paling penting adalah Halmahera yang memiliki enam Kabupaten. Halmahera menjadi pusat Perikanan, pertanian, perkebunan namun jika tidak dibangun Infrasrtuktur Jalan yang memadai, maka bagaimana mungkin bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara?” ujar Abdul Ghani yang telah merencanakan pembangunan mulai dari Halmahera Selatan hingga Utara selesai 2018.

Oleh karena itulah, dibutuhkan segenap stake holder dan pejabat setempat yang akan mempersatukan seluruh kekuatan Maluku Utara untuk kesejahteraan Masyarakat Maluku Utara. Inilah yang diinginkan oleh Himpunan Keluarga Maluku Utara dengan digelarnya Pengukuhan Pengurus yang diharapkan dapat mempersatukan Maluku Utara. .[GF]    

Comment