Tari tradisional Indonesia digemari masyarakat Nairobi.[Lounitha/radarindonesianews.com] |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Pagelaran Festival Kebudayaan Internasional kembali dilaksanakan di Musium Nasional Kenya, Nairobi. Indonesia termasuk salah satu di antara 10 negara dari berbagai dunia yang ikut memeriahkan festival ini.
Stand KBRI Nairobi menampilkan tari Selayang Pandang, Lenggang Jakarta dan tarian khas daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur. Tarian dibawakan ibu-ibu Dharma Wanita, masyarakat dan suster-suster Indonesia di Nairobi.
Massa pun terpesona dengan gerakan yang lincah dan serempak dari para penar asal Indonesiai. Tepuk tangan meriah menggema mengiringi penampilan tari-tarian tradisional Indonesia.
Kuasa Usaha Sementara KBRI Nairobi, Yoshi Iskandar, mengatakan, bahwa setiap tahun Indonesia ikut berpartisipasi dalam festival kebudayaan internasional ini. “Stand Indonesia mempromosikan destinasi wisata unggulan, aneka kerajinan dan kuliner khas tanah air,” kata Yoshi Iskandar dalam sambutan pada upacara pembukaan festival sebagaimana rilis KBRI Nairobi kepada LICOM, Senin (07/03/2016).
Yoshi Iskandar menambahkan Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, beraneka ragam suku bangsa dan lebih dari 17 ribu pulau — Indonesia sangat kaya dengan budaya dan bahasa. “Indonesia akan terus berpartisipasi pada festival tahun-tahun mendatang” imbuh Minister Counsellor KBRI Nairobi tersebut.
Stand Indonesia mendapatkan kunjungan dari berbagai kalangan termasuk rombongan murid-murid sekolah. Dengan antusias, murid-murid mendengarkan penjelasan tentang letak geografis, budaya, dan jumlah penduduk Indonesia.
Diperkenalkan pula tentang berbagai warisan budaya yang diakui UNESCO sebagai warisan dunia seperti Candi Prambanan, Wayang dan Angklung.
Mereka terkejut dengan penjelasan begitu besarnya Indonesia. “Tidak menyangka, Indonesia begitu luas dan besar” ujar Didit, murid Loreto High School, Provinsi Limuru, Kenya. “Saya ingin belajar cara membatik dan bermain Angklung” tutur Didit.
Memenuhi harapan harapan guru dan murid Loreto High School ke stand Indonesia, KBRI Nairobi akan memperkenalkan budaya Indonesia di sela-sela pelajaran sekolah.[Lou]
Stand KBRI Nairobi menampilkan tari Selayang Pandang, Lenggang Jakarta dan tarian khas daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur. Tarian dibawakan ibu-ibu Dharma Wanita, masyarakat dan suster-suster Indonesia di Nairobi.
Massa pun terpesona dengan gerakan yang lincah dan serempak dari para penar asal Indonesiai. Tepuk tangan meriah menggema mengiringi penampilan tari-tarian tradisional Indonesia.
Kuasa Usaha Sementara KBRI Nairobi, Yoshi Iskandar, mengatakan, bahwa setiap tahun Indonesia ikut berpartisipasi dalam festival kebudayaan internasional ini. “Stand Indonesia mempromosikan destinasi wisata unggulan, aneka kerajinan dan kuliner khas tanah air,” kata Yoshi Iskandar dalam sambutan pada upacara pembukaan festival sebagaimana rilis KBRI Nairobi kepada LICOM, Senin (07/03/2016).
Yoshi Iskandar menambahkan Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, beraneka ragam suku bangsa dan lebih dari 17 ribu pulau — Indonesia sangat kaya dengan budaya dan bahasa. “Indonesia akan terus berpartisipasi pada festival tahun-tahun mendatang” imbuh Minister Counsellor KBRI Nairobi tersebut.
Stand Indonesia mendapatkan kunjungan dari berbagai kalangan termasuk rombongan murid-murid sekolah. Dengan antusias, murid-murid mendengarkan penjelasan tentang letak geografis, budaya, dan jumlah penduduk Indonesia.
Diperkenalkan pula tentang berbagai warisan budaya yang diakui UNESCO sebagai warisan dunia seperti Candi Prambanan, Wayang dan Angklung.
Mereka terkejut dengan penjelasan begitu besarnya Indonesia. “Tidak menyangka, Indonesia begitu luas dan besar” ujar Didit, murid Loreto High School, Provinsi Limuru, Kenya. “Saya ingin belajar cara membatik dan bermain Angklung” tutur Didit.
Memenuhi harapan harapan guru dan murid Loreto High School ke stand Indonesia, KBRI Nairobi akan memperkenalkan budaya Indonesia di sela-sela pelajaran sekolah.[Lou]
Comment